LBH Miliki Bukti Kuat Kekerasan Buruh Bekasi

LBH Miliki Bukti Kuat Kekerasan Buruh Bekasi
Perwakilan Kontras, LBH dan Presiden KSPI menengok kondisi korban Pembacokan buruh ( foto : Herfin )

LBH Miliki Bukti Kuat Kekerasan Buruh Bekasi

Perwakilan Kontras, LBH dan Presiden KSPI menengok kondisi korban Pembacokan buruh ( foto : Herfin )
Perwakilan Kontras, LBH dan Presiden KSPI menengok kondisi korban Pembacokan buruh ( foto : Herfin )

JAKARTA, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) DKI Jakarta menyatakan memiliki bukti rekaman pelaku tindak kekerasan terhadap buruh Bekasi pada saat mogok nasional (31/10).
Pengacara publik dari LBH Jakarta Maruli Rajagukguk mengungkapkan, dari rekaman video tersebut terlihat sejumlah orang menggunakan baju loreng warna oranye yang mirip dengan baju ormas Pemuda Pancasila. Dimana, mereka melakukan tindak kekerasan kepada buruh yang tengah berunjuk rasa menuntut kenaikan upah di Bekasi.
Dia menerangkan, aksi kekerasan tersebut merupakan rentetan dari intimidasi yang diterima buruh di sekitar Cikarang sejak Senin lalu dan aksi kekerasan tersebut murni percobaan pembunuhan berencana. Menurutnya, sejumlah orang yang diduga tergabung dalam ormas Pemuda Pancasila itu berupaya agar buruh tidak melakukan unjuk rasa dengan melakukan kekerasan dengan brutal.
“Sebenarnya intimidasi sudah dilakukan sejak Senin lalu, ketika buruh pertama kali unjuk rasa menuntut kenaikan upah. Mereka diteror dan puncaknya kemarin terjadi aksi kekerasan. Ormas ini diduga merupakan kelompok yang menjaga sejumlah pabrik di kawasan Cikarang,”kata Maruli
Maruli juga menyayangkan sikap polisi Kabupaten Bekasi yang melakukan pembiarkan para anggota ormas tersebut dimana mereka membawa golok dan juga balok dalam aksi unjuk rasa tersebut untuk melukai buruh yang tengah melakukan aksi. Dia menegaskan, polisi sengaja membiarkan massa yang diduga anggota Pemuda Pancasila itu membawa senjata tajam.
Dia menjabarkan bentrokan terjadi antara ormas Pemuda Pancasila dengan buruh FSPMI di depan PT Abacus di Kawasan Industri EJIP, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (31/10) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Dalam aksi ribuan buruh menuntut kenaikan upah minimum regional (UMR).
Akibatnya, delapan buruh luka-luka, dan dua orang luka bacok. Para buruh yang menjadi korban dilarikan ke rumah sakit untuk tindakan medis. Bentrokan tersebut, mengakibatkan sebanyak 18 sepeda motor rusak parah.
Dia menerangkan, perkembangan kasus kekerasan dan percobaan pembunuhan ini sudah dilaporkan pada Mabes Polri, Kompolnas, dan LPSK. Menurutnya, Kepolisian Jakarta juga sudah membenarkan aksi bentrokan tersebut antara buruh dengan Pemuda Pancasila. *ney*