Bekasi, KPonline – Layangan berbentuk naga dengan panjang menjulang ke langit menjadi primadona masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Namun, tidak sembarangan orang bisa menerbangkan layangan itu, perlu area dan protokol keselamatan yang memadai untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dibutuhkan lahan yang bebas dari hambatan apapun baik di darat saat ada kendaraan, atau di udara terkait kabel atau pesawat. Intinya, area itu harus clear dari lalu lintas apa pun,” kata pengurus Talikama atau Perkumpulan Pegiat Layang-layang Nusantara R. Setyo Aji, (dikutip dari SuaraJogja.id)
Aji menuturkan, protokol keselamatan saat menerbangkan layangan, apalagi yang berbentuk naga, harus sangat diperhatikan. Keteledoran sedikit saja bisa membuahkan malapetaka bagi sang pemain layangan, bahkan orang di sekitarnya.
Hal itu mengingat panjang layangan naga, yang dapat mencapai 80 meter. Bagian-bagian tubuh dari layangan sangat perlu diperhatikan agar tidak tersangkut.
“Minimal ada upaya dari pemerintah untuk memberikan sirkuit, lahan, tempat atau arena kepada pemain layangan ini. Jadi tidak dibiarkan begitu saja, sehingga bisa lebih terjamin keamanannya,” sebutnya.
Pun demikian di kawasan MM2100, Cikarang Barat Bekasi Minggu (23/1/2022) terlihat penggiat layang-layang memamerkan kemampuannya memainkan layang-layang Naga disaksikan puluhan pasangan suami-istri yang sedang jalan-jalan di kawasan MM2100.
Tak sedikit para pengendara yang melintas di jalan kawasan MM2100 sore itu ikut mengabadikan permainan layangan naga yang di terbangkan tersebut.
“Hebat juga si bapak itu menerbangkan layangan Naga yang panjang sekitar 25 meter dan ini unik sekaligus menghibur,” katanya. (Yanto)
