Kisah Presiden Partai Buruh Yang Berobsesi Membela Rakyat Kecil

Purwakarta, KPonline – Aksi unjuk rasa damai tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan Said Iqbal Presiden Partai Buruh pada Selasa(6/9/2022) di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta beserta aliansi atau konfederasi serikat pekerja menggambarkan sebuah bentuk obsesi untuk membela rakyat kecil.

Menurut Said Iqbal, kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen. Dengan harga BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen.

Bacaan Lainnya

“Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket,” sambungnya.

Kemudian ungkapnya, apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini sangat membebani masyarakat dan tidak hanya kelompok miskin.

Said Iqbal mengancam akan melakukan mogok massal antara bulan November atau Desember mendatang. Ancaman tersebut akan dilakukan seandainya pemerintah tidak segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Begitulah Said Iqbal, disaat menemukan ketidakadilan hadir didepan matanya, pasti terketuk pintu hatinya, bergerak melawan untuk menegakkan keadilan.

“Hari-hari kedepan, kami memutuskan November atau Desember 2022 mogok kerja. Stop produksi,” kata Said dalam Konferensi Persnya pada saat demo tersebut.

Said menyebutkan bahwa keputusan mogok kerja yang akan dilakukan, merupakan salah satu bentuk dari perlawanan melawan ketidakadilan. Dia juga menilai bahwa rakyat kecil adalah pemilik seutuhnya negara Indonesia.

“Stop produksi. Perlawanan total terhadap ketidakadilan, pasti Presiden Republik Indonesia akan mendengar suara kita. Karena kitalah pemilik negara ini, rakyat kecil,” jelasnya.

Presiden Partai Buruh itupun menyebut, rakyat kecil yang menjadi penentu arah kebijakan Presiden ditetapkan. Hal tersebut terbukti saat aksi masa menuntut Jaminan Hari Tua (JHT) yang menuai polemik pada saat ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan beberapa waktu lalu.
“Elit bisa salah, JHT buktinya bisa salah, BPJS buktinya salah, menang kita. Mogok nasional, November atau Desember, kita serukan,” katanya dengan lantang.

Lebih lanjut, Said mengatakan bahwa akan melibatkan banyak pihak pada saat aksi mogok kerja dilakukan. Diantaranya, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat akan diikutsertakan dalam aksi mogok kerja.

Selain menjadi Presiden Partai Buruh, kesediaannya dan pengorbanannya menjadi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menjelaskan Said Iqbal kini menjadi salah satu tokoh pergerakan buruh yang memperjuangkan hak-hak buruh.

Pos terkait