Papua Barat, KPonline-Dalam semangat memperkuat gerakan buruh di tanah Papua, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Papua Barat terus melakukan langkah-langkah nyata dalam membangun kekuatan kolektif pekerja. Salah satunya ditunjukkan lewat kegiatan organizing yang dilakukan oleh Jhon Aunsie Pangetti yang merupakan Ketua DPW FSPMI Provinsi Papua Barat bersama rekan-rekan dari Serikat Pekerja Perkebunan dan Kehutanan (SPPK) serta Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi (SPDT).
Kegiatan yang digelar secara langsung di wilayah mereka ini menjadi momen penting untuk menyatukan berbagai elemen buruh lintas sektor, khususnya di Papua Barat. Jhon Aunsie Pangetti, yang menjadi motor penggerak dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa organizing bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan roh dari gerakan buruh yang harus terus dihidupkan.
“Kami dari DPW FSPMI Provinsi Papua Barat, hari ini melakukan kegiatan organizing. Bersama teman-teman dari SPPK dan SPDT. Kami turun langsung ke lapangan, menjelaskan pentingnya organisasi bagi para buruh,” ujar Jhon Aunsie dalam rekaman video dokumentasi kegiatan.
Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama dari organizing ini adalah membangun kesadaran bersama tentang arti penting berserikat, serta bagaimana kekuatan kolektif bisa menjadi alat perjuangan yang sah dan efektif dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan pekerja.
“Kita ingin agar semua pekerja di Papua Barat tidak berjalan sendiri-sendiri. Harus bersatu, bergandengan tangan, karena hanya dengan kebersamaan kita bisa punya kekuatan,” lanjutnya.
Kegiatan ini juga menandai semakin eratnya kolaborasi antar serikat di wilayah tersebut. Keterlibatan SPPK dan SPDT dalam kegiatan organizing menjadi bukti nyata bahwa semangat solidaritas kelas pekerja di Papua Barat terus tumbuh dan berkembang.
Peserta kegiatan tampak antusias menyambut kehadiran tim organizing. Selain mendapatkan pemahaman baru soal fungsi dan manfaat serikat pekerja, mereka juga diajak untuk aktif menyuarakan kebutuhan dan permasalahan di lingkungan kerja masing-masing.
Di akhir kegiatan, Jhon Aunsie Pangetti menyampaikan harapannya agar kerja-kerja pengorganisiran ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak sektor pekerja.
“Ini baru awal. Kita akan terus lakukan pendekatan, edukasi, dan membangun jaringan antar buruh. Kami percaya bahwa Papua Barat bisa menjadi contoh kekuatan buruh yang solid dan mandiri,” pungkasnya.
Melalui langkah konkret ini, DPW FSPMI Papua Barat kembali menegaskan komitmennya dalam membela, melindungi, dan memperjuangkan hak-hak pekerja. Di tengah berbagai tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi, kerja-kerja organizing seperti ini menjadi fondasi penting untuk membangun gerakan buruh yang tangguh di tanah Papua.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
