Grebek Pabrik, GM DKI Konsolidasi di Dalam Kawasan Pulogadung

Grebek Pabrik, GM DKI Konsolidasi di Dalam Kawasan Pulogadung

Jakarta, KPonline – Pasca pilpres dan lebaran rasa kangen yang menyelimuti dan meledak ledak terhadap Garda Metal (GM), akhirnya Ketua DPW FSPMI DKI Winarso dengan dadakan mengadakan konsolidasi. Konsolidasi dilakukan di pinggir jalan di daerah Pulo Ayang, dalam Kawasan Industri Pulogadung belakang PT Herlina Indah yang merupakan tempat kerja sekjen Garda Metal DKI Jakarta Azhar Aji.

Konsolidasi Garda Metal dadakan ini pertama dilontarkan oleh Ketua DPW FSPMI DKI. Apalagi pasca pilpres dan lebaran sampai saat ini Garda Metal DKI memang belum melakukan konsolidasi formal di kantor sekretariat DPW FSPMI DKI Jakarta yang biasa di lakukan setiap hari Jumat sore.

Bacaan Lainnya

“Ayo kawan kawan Garda Metal DKI kita bangun kembali pergerakan kita buruh DKI kita jangan tidur, lihatlah kaum buruh sekarang sedang dijajah oleh kapitalis dan penguasa dengan aturan yang makin merugikan. Serta bergulirnya draf revisi Undang Undang ketenagakerjaan 13 tahun 2003 yang notabene akan segera menyengsarakan kaum buruh bila rencana revisi itu disetujui dengan dihilangkannya pesangon,” ujar Winarso.

“Nasib kaum buruh makin tidak jelas dengan pemagangan dan kontrak, kalau revisi itu sampai disahkan lengkap sudah penderitaan kaum buruh, akan lebih berat lagi perjuangan kaum buruh yang mungkin bisa berdarah darah lagi perjuangannya,” lanjutnya.

Pangkorda Garda Metal DKI Dadang Cahyadi menolak ajakan ketua DPW tersebut, namun akhirnya mengiyakan untuk segera melakukan konsolidasi setelah mendapatkan penjelasan.

Dengan penuh senyum ketua DPW FSPMI DKI menyampaikan maksud dan tujuannya, menggugah kembali seluruh PUK dan anggota berikut Garda Metalnya untuk berjuang lagi.

“Kita tidak bisa tinggal diam dengan kondisi seperti ini, banyak kasus di internal PUK SPA FSPMI DKI dan harus terus bergerak. Di samping itu PR (pekerjaan rumah-red) lainnya PP 78 belum juga dicabut ditambah lagi rencana revisi UU Ketenagakerjaan no.13 tahun 2003 yang berpotensi menyengsarakan buruh oleh karena itu akan sepakati untuk melakukan road show ke tingkat PUK SPA untuk membangkitkan kembali semangat bergerak,” jelas Winarso.

“Kita buruh FSPMI dan Garda Metal DKI harus jadi pelopor, mendului gerakan perlawanan buruh khususnya di DKI Jakarta, ramaikan lagi rumah juang kita dengan diskusi dan konsolidasi buruh supaya ghiroh dan kitoh pergerakan serta perlawanan buruh kembali seperti kemarin kemarin.”

“Terus terang pasca pilpres ini semua daerah lagi pada menunggu dari para pimpinan buruh langkah langkah perjuangan kedepan. Tapi bukan berarti kita diam saja. Kita harus terus bersiap diri mengasah militansi buruh FSPMI DKI agar tidak mudah tumpul begitu saja,” tegasnya.

Menanggapi apa yang disampaikan Winarso, pangkorda GM DKI dengan sikap tegas menyatakan setuju dengan apa yang diutarakan tersebut.

“Kita harus bergerak dan konsolidasi dadakan ini akan terus berlanjut jangan berhenti kawasan Pulogadung, harus dibangunkan dari tidurnya. Dalam waktu dekat kita akan datangi buruh buruh pabrik di perusahaannya supaya mereka buruh DKI kembali bergerak dan sadar akan ketertindasannya dari kapitalis dan penguasa,” kata Dadang Cahyadi.

Konsolidasi ini walau di pinggir jalan terasa nyaman dan hidup karena lebih akrab dan tak ada sekat lagi antara pemimpin dan anggota Garda Metal DKI yang biasa membaur dan saling menghargai dalam wadah konsolidasi seperti ini. Dadakan seperti grebek pabrik kala itu. (Omp/jim).

Pos terkait