Gen-Z dan Milenial Partai Buruh : Perlukah Pemuda Berpolitik?

Gen-Z dan Milenial Partai Buruh : Perlukah Pemuda Berpolitik?

Jakarta, KPonline – Malam minggu malamnya kaum muda mudi berkumpul. Hal ini dimanfaatkan Gen-Z dan Milenial Partai Buruh dengan memanfaatkan fungsi demokrasi dengan mengadakan diskusi publik yang di adakan di Diskaz Kedai Kopi di Blok M Jakarta Selatan, pada Sabtu (13/01/2024).

Adapun beberapa pembicara turut hadir dari berbagai elemen diantaranya akademisi Universitas Indonesia Saras Dewi, dr. Syarifah Soraya MARS, Decmont Pasaribu dari Partai Hijau Indonesia dan Tri Agung Setiawan sebagai Sekretaris Bidang Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Partai Buruh.

Ruang diskusi sampai terisi penuh karena antusias dari GenZ dan Milenial yang sangat baik. Kurang lebih 100 partisipan hadir dari berbagai elemen seperti Mahasiswa, Pekerja Kantoran, pekerja Pabrik, Akademisi hingga Musisi menghujani ruangan dengan berbagai macam pertanyaan.

Dengan tema perlukah pemuda berpolitik? Tri Agung Setiawan, Sekretaris Bidang Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Partai Buruh menyampaikan apa yang menjadi dasar perlunya kesadaran pemuda berperan dalam politik.

“Dampak buruk atas hasil dari produk politik, kami pekerja muda yang akan selalu menerima dampak langsungnya terhadap kebijakan-kebijakan politik yang tidak pro rakyat atau khususnya pekerja muda. Salah satu contohnya adalah lahirnya Omnibuslaw atau UU Cipta Kerja yang cukup menyengsarakan pekerja muda,” ungkap Agung.

Agung menjelaskan dampak Omnibuslaw sangat dirasakan langsung oleh pekerja muda karena pemagangan dipermudah hingga tidak adanya kepastian kerja bagi kaum muda.

“Seperti kawan-kawan ketahui Permenaker 6 tahun 2020 tentang pemagangan yang dampaknya langsung terasa, ketika kita sudah bekerja dengan sungguh-sungguh seperti pekerja pada umumnya tapi mereka tidak menerima upah minimum, mereka hanya menerima uang saku, Selain itu sekarang pekerja muda bisa di outsourcing kan, tadinya outsourcing hanya di pekerjaan-pekerjaan tertentu saja sekarang semua lini produksi bisa,” jelasnya.

Lebih lanjut Agung berharap generasi muda harus memanfaatkan bonus demografi yang saat ini di rasakan anak muda yang jumlahnya banyak, harus berperan aktif, harus sadar dan paham mengenai kebijakan-kebijakan negara yang dirasakan langsung dampaknya oleh kaum muda.

“Ayo sama-sama kita belajar, karena partai buruh adalah partainya anak muda. Kita sangat mendukung anak muda berkreasi dan mendukung bagaimana kita berpikir tentang masa depan, kalau bicara bisnis kita pasti membicarakan tentang target 1 tahun ke depan, tetapi kita dalam gerakan yang kolektif ini kita akan membicarakan tentang masa depan Indonesia,” pungkas Agung.

Penulis : HW
Editor   : Dibyo puri