Bekasi, KPonline – Bertempat di Gedung Serba Guna PGRI Metland Tambun, FSPMI menyelenggarakan sosialisasi hasil Kongres V yang diselenggarakan di Surabaya pada bulan Februari 2016 yang lalu. Dalam acara yang dimulai jam 14.20 wib ini, dihadiri oleh perwakilan PUK FSPMI se-Bekasi, serta jajaran pengurus KC dan PC SPA FSPMI Bekasi.
Acara dibuka oleh Amier Mahfoudz dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FSPMI, kemudian dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan perwakilan PC SPA FSPMI Masrul Zambak. Masrul menyampaikan, seluruh Sektor SPA wajib hadir di May Day 2016 dan wajib mendukung Obon Tabroni menjadi Bupati Kabupaten Bekasi periode 2017-2022. Dia menegaskan, sampai akhir bulan Mei 2016 harus terkumpul 300.000 ribu KTP. Ini untuk memuluskan langkah Obon Tabroni maju sebagai calon Bupati dari jalur independent.
Selanjutnya, giliran Obon Tabroni yang memberikan sambutan. Pria yang berpeluang besar memenangi Pilkada Bekasi tahun 2017 ini mengharapkan seluruh elemen bergerak untuk mengumpulkan KTP. Saat ini, menurut Obon, KTP yang terkumpul lebih banyak berasal dari masyarakat umum. Ini mengindikasikan besarnya dukungan masyarakat terhadap dirinya untuk memimpin Kabupaten Bekasi.
Selanjutnya, Presiden FSPMI Said Iqbal menyampaikan orasinya. Dia menyampaikan, Bekasi merupakan basis gerakan buruh di Indonesia. Karena itu, buruh Bekasi harus terus bergerak menyuarakan penolakkan kebijakan penguasa yang menindas kaum buruh, termasuk PP 78/2015. Ini kebijakan yang tidak adil, manakala kita melihat pengusaha yang tidak membayar pajak justru akan diampuni melalui kebijakan tax amnesty.
Iqbal juga meminta kepada seluruh anggota SPA FSPMI untuk all out dalam May Day 2016. Jika perlu, mengajak keluarga. Suami/istri dan anak.
Adapun tema utama yang akan diangkat dalam may day tahun ini adalah: (1) Tolak PP 78 Tahun 2015 – Tolak Upah Murah – Naikkan Uoah Minimum Tahun 2017 sebesar Rp. 650.000; (2) Tolak kriminalisasi; dan (3) Mendirikan ormas buruh dan rakyat.
“Kita harus tegak berdiri dan bangkit melawan kekuasaan yang menindas kaum buruh,” kata Iqba
Berikutnya Bendahara Umum DPP FSPMI Endang Widuri menyampaikan, bahwa kekuatan organisasi di pembayaran iuran anggota. Dimana saat ini pemasukan DPP FSPMI dari cos rata-rata sebesar 1.5 Milyar.
Kongres yang lalu memutuskan, pada bulan Januari 2017 akan ada perubahan persentase iuran yang disetor ke DPP. Jika sebelumnya 40% untuk DPP dan 60% untuk PUK, tahun depan berubah menjadi 45% untuk DPP dan 55% untuk PUK.
Kepada seluruh PUK SPA FSPMI diminta untuk melakukan pembayaran Cos ke DPP sesuai dengan nomor rekening masing-masing SPA FSPMI paling lambat pada tanggal 10 setiap bulannya dengan menyertakan bukti transfer dengan penjelasan ( Nama PUK dan tanggal transfer).
Selanjutnya, Wakil Presiden DPP FSPMI Muhammad Yadun menyampaikan, bahwa Kongres telah memutuskan ada perubahan dalam hal garis komando. Saat ini, Garda Metal garis instruksi langsung di bawah Presiden.
Selain itu, akan ada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum ( STIH ) di lantai 3 kantor Sekretariat DPP FSPMI, yang rencananya akan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Pasundan. Sementara itu, program beasiswa untuk tahun ini berasal dari Jawa Barat 2 orang, Lampung 1 orang, Jawa Timur 1 orang, dan DKI Jakarta 1 Orang). Sedangkan Sugeng Prayitno dan Pudjianto akan diberikan beasiswa untuk menempuh pendidikan Magister S3. (*)
Kontributor: Deddy Eko Purnomo