Evaluasi Gerakan Buruh Kawasan Jababeka, FKJ Adakan Rapat Terbatas

Evaluasi Gerakan Buruh Kawasan Jababeka, FKJ Adakan Rapat Terbatas

Bekasi, KPonline – Forum Komunikasi Jababeka (FKJ) disebut menempati posisi pertama sebagai forum paling panas dalam pergerakan. Tentunya ini bukan dalam kapasitas mengabaikan peran dua forum besar lainnya yaitu forum EDH dan forum MM2100.

Hal ini tentunya ada kaitannya dengan kegiatan organisasi yang dilakukan baru – baru ini yakni unjuk rasa nasional 678 Oktober 2020.

Bacaan Lainnya

Pasca aksi tersebut pengurus Forum Komunikasi Jababeka yang dikomandoi Sulaiman atau yang lebih akrab dipanggil Sule mengadakan rapat, Senin (19/10/2020).

Rapat terbatas ini guna membahas agenda agenda yang sudah menanti kedepan nya dan sedikit melakukan evaluasi aksi unjuk rasa tempo hari.

Rapat terbatas yang diikuti oleh Ketua, Sekretaris dan Bendahara FKJ serta para koordinator area Garda Metal Jababeka ini dibuka oleh Sekretaris FKJ saat ini, Ampi Fakhtudin.

Dalam pembukaannya Ampi menyampaikan bahwa agenda terdekat yang akan dijalankan oleh FKJ saat ini adalah peresmian pemakaian new saung buruh.

“Kita ketahui bersama saung buruh yang tadinya bertempat di Jababeka 1, kini atas kesepakatan bersama antara pengurus FKJ dan pengelola kawasan dipindah di area golf Jababeka,” ungkap Ampi Fakhtudin.

Menurutnya, lokasi baru ini masih strategis karena dalam beberapa kali mengadakan pengumpulan massa dan acara forum tidak mengalami kesulitan yang berarti.

Ampi berharap, nantinya saung buruh bisa menjelma menjadi pusat studi dan informasi bagi seluruh elemen masyarakat tentang perburuhan khususnya di Jababeka.

Rapat terbatas ini pun di warnai soal wacana Sule yang akan maju lagi menjadi Ketua FKJ jika amanah itu diberikan.

Tim Hukum FKJ Muhammad Indrayana turut memberikan pandangannya terkait Calon Ketua FKJ. Menurutnya, FKJ butuh pemimpin yang mempunyai karakter kuat di bidangnya.

“FKJ butuh sosok pemimpin yang sangat kuat, tidak hanya di perburuhan tapi dipandang serta dihormati juga oleh masyarakat sekitar kawasan Jababeka. Konflik kepentingan sangat rentan di Jababeka baik ormas, tokoh masyarakat dan buruh,” tutur Indrayana yang hadir di rapat tersebut .

Sejalan dengan keinginan Ketua Konsulat Cabang FSPMI Bekasi Sukamto yang sering dipanggil Pakdhe Kamto bahwa forum adalah kepanjangan tangan dari Konsulat Cabang yang harus mampu menjabarkan apa yang KC inginkan, apalagi dalam kondisi pergerakan yang semakin lesu saat ini. (Indra)

Pos terkait