Bandung, KPonline – Pimpinan Unit Kerja (PUK) SPAI FSPMI PT. Evalinda Berkah Mandiri (d’Besto), mengadakan rapat konsolidasi bersama anggota, PC SPAI dan DPW FSPMI Jawa Barat, acara berlangsung di kantor DPW FSPMI Jalan Kebun Jeruk, Pasteur, Kota Bandung pada Kamis (27/05/2021).
Hadir dalam agenda tersebut Sekjend DPP FSPMI (Sabilar Rosyad), Ketua DPW FSPMI Jawa Barat (Suparno), Ketua PC SPAI FSPMI Bandung Raya (Hendrayana) beserta perangkatnya dan para pengurus PUK serta anggota PUK SPAI FSPMI PT. d’Besto. Dalam sambutannya Suparno menyampaikan arahannya.
“Bergabung dengan organisasi FSPMI, teman-teman harus yakin terlebih dahulu, karena bicara serikat pekerja adalah bicara tentang perjuangan dan mempertahankan hak-hak anggota atau pekerja/buruh, kemudian pencatatan PUK baru harus sebisa mungkin di percepat, lantas terkait mutasi kita harus coba cari dari sisi atau jalur lain,” ucapnya.
“Kemudian kalau kita menghadapi persoalan harus dengan pola pikir out off the box, maka Insha Allah akan bisa mengatasi persoalan, dan yang paling utama segera selesaikan pencatatan,” lanjutnya kemudian.
Lebih lanjut Suparno menyarankan jangan terlebih dahulu melayangkan surat perundingan Bipartit terhadap perusahaan, sebelum proses pencatatan oleh dinas terkait selesai atau turun di terima oleh PUK.
Setelah turun Surat Keputusan (SK) atau nomor bukti pencatatan, di akhir lagi-lagi Ketua DPW FSPMI Jawa Barat itu berpesan,
“Bahwa setiap persoalan jangan di jadikan beban, namun harus di jalani dengan enjoy saja, lalu geser pelan-pelan budaya baca kita, dari semula terbiasa baca sosial media, namun kedepan harus terbiasa membaca aturan undang-undang ketenagakerjaan. Kemudian membiasakan diri itu harus dengan terpaksa terlebih dahulu, terus belajar jangan melihat umur, karena belajar itu hukumnya wajib agar memiliki ilmu dan wawasan yang luas.” ungkapnya.
“Jika melihat sesuatu itu harus berpikir positif terlebih dahulu, jangan terlebih dahulu membicarakan hal-hal negatif seperti PHK dan lain sebagainya yang di mungkinkan akan menimbulkan pola pikir kita menjadi sempit, maka kita tidak akan lepas dari hantuan hal negatif tersebut,” pungkasnya.
Drey