Jakarta, KPonline – Kekerasan Berbasis Gender (KBG) merupakan tindakan yang mengakibatkan penderitaan bagi seseorang, yang dilakukan berdasarkan perbedaan sosial, termasuk ketimpangan relasi kuasa yang membuat perempuan menjadi rentan terhadap kekerasan.
Membahas hal ini, Departemen Perempuan DPP FSPMI mengadakan Pelatihan Teknis Penanganan Kekerasan Berbasis Gender yang dilakukan di kantor DPP FSPMI, Jl. Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/12/2022).
Dalam agenda kali ini hadir pula Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz, SH., Vice Presiden Bidang Perempuan Mundiah, Bendahara Umum Endang Widuri dan tim Departemen Perempuan DPP FSPMI lainnya.
Dalam sambutannya Riden menyampaikan saat ini sebanyak 40% perempuan di dunia sudah aktif berorganisasi.
“Kali ini agenda yang sangat penting, posko yang dibuat nantinya sebagai pembelajaran. Diketahui sudah terbentuk kekerasan berbasis gender (KBG) di Tangerang dan Bekasi. Namun dengan adanya pelatihan ini harapannya agar di tiap wilayah bisa terbentuk posko juga,” kata Riden.
Riden juga menambahkan, dari posko nanti yang terbentuk ke depannya untuk bisa ditempatkan di Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak, karena orang-orangnya adalah lahir dari praktisi atau orang lapangan.
“Ruang gerak sudah diberikan kesempatan. Dan tentunya saat ini kita sudah ada alat perjuangan yaitu partai buruh untuk bisa ber kiprah luas lagi. Perempuan harus bisa menjadi bagian dalam gerakan perlindungan,” pungkas Riden.
Penulis : Mia
Foto : Kiki
