Demontrasi Sudah Ada Di Masa Rasulullah

Purwakarta, KPonline – Demonstrasi pada masa Rasulullah belum dikenal, tapi praktik menyatakan pendapat di hadapan pemimpin sudah terjadi. Dalam bahasa Arab, demonstrasi disebut dengan beberapa istilah, yaitu muzhaharah dan masirah.

Dan demontrasi bisa dikatakan baik sejauh tidak menimbulkan mafsadat atau kerusakan. Demontrasi merupakan ikhtiar masyarakat dalam mengontrol jalannya roda pemerintahan, sehingga timbul maslahat bersama.

Bacaan Lainnya

Istilah muzhaharah itu sendiri diartikan sebagai aksi atau tindakan sekumpulan masyarakat di tempat-tempat umum untuk menuntut perkara-perkara tertentu yang menjadi tugas negara atau para penanggung jawabnya. Sedangkan masirah secara harfiah adalah “perjalanan” atau pawai dalam konteks unjuk rasa.

Demonstrasi merupakan hal baru yang muncul setelah masa Nabi karena kebebasan berpendapat yang sering terbungkam. Ada beberapa kejadian yang pernah terjadi pada masa Rasulullah dan bisa dikaitkan dengan demonstrasi atau unjuk rasa.

Upaya demonstrasi dalam kerangka menyatakan pendapat di hadapan pemimpin pernah dialami Rasulullah dan sahabatnya. Misalnya saat Umar bin Khattab menyatakan masuk Islam.

Saat itu komunitas Islam berkumpul membentuk dua barisan, satu dipimpin Umar bin Khattab dan satu lagi dipimpin Hamzah bin Abdul Muththalib. Dari rumah Arqam bin Abil Arqam mereka kemudian melakukan pawai atau long march.

Rasulullah dan para sahabat berjalan rapi menuju Kabah di Masjidil Haram dan orang-orang kafir Quraisy menyaksikannya. Umat Islam yang masih sedikit jumlahnya melakukan unjuk rasa mengenai keyakinan mereka terhadap tauhid.

Jika melihat kejadian ini maka dalam terminologi di atas adalah masirah atau long march, hal ini bisa dijadikan dasar bahwa masirah boleh dilakukan sebagai pembelaan terhadap kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan harus diperjuangkan.

Saat kita mendengar kata demonstrasi, secara sadar maupun tidak, frame negatif tentangnya pasti akan tergambar jelas dalam benak kita. Hal ini dikarenakan dalam aksi, kerap kali terjadi hal-hal anarkis yang pada dasarnya sangat tidak diinginkan.

Pos terkait