Deliserdang,Kponline – Berawal dari ketidak tahuan tentang apa yang namanya Serikat Pekerja/Buruh dan hanya bermodalkan tekad dan kemauan untuk berjuang demi perubahan dan kesejahteraan, Bambang Edi Sisworo bergabung dengan Serikat Pekerja/Buruh Federasi Serikat Prkerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumatera Utara.
Pria kelahiran 20 Kanuari 1980 yang merupakan ayah dari 2 (dua) anak ini sudah bekerja kurang lebih 8 tahun lamanya di perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan. Selama delapan (8) tahun itu Edy tidak pernah tahu apa itu Serikat Pekerja/Buruh, bagaimana berserikat dan apa itu undang undang perburuhan. Edy hanya mengetahui masuk bekerja pukul 07:00 wib (tujuh) pagi, pulang kerja pukul 15:00 wib (tiga) sore dengan harapan di awal bulan menerima upah yang cukup untuk kehidupan keluarganya.
Edy juga tidak pernah tahu apa yang disebut dengan Upah Minimum Propinsi (UMP), dan apa itu yang dimaksud dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau Upah Minimum Sektor Kab/Kota (UMSK). Baginya berapapun upah yang di berikan ia akan terima saja karena baginya yang penting dapur bisa ngebul.
Walaupun Edy sering di bentak di marahi oleh atasannya karena pekerjaannya yang tidak sesuai dengan permintaan atasannya, padahal sebagaimana semestinya seorang atasan tidaklah boleh semena-mena terhadap bawahannya.
Sekitar akhir tahun 2016 Edy bergabung kedalam Serikat Pekerja/Buruh FSPMI, dan karena jumlah anggota yang belum mencukupi untuk dicatatkan/dilegalitaskan di perusahaan tersebut oleh Pihak Dinas tenaga kerjaan Kab. Deli Serdang, membuat Edy bersemangat mempelajari pengetahuan tentang hukum ketenagakerjaan sembari merekrut pekerja untuk bergabung dan berjuang bersama di Serikat Pekerja yang ia naungi.
Dengan perjuangan yang tak henti-henti dilakukan Edy, akhirnya pada pertengahan tahun 2017 Edy dan rekan-rekan kerjanya dapat dilegalitaskan.
Pada saat pembentukan Pimpinan Unit Kerja, Bambang Edy Sisworo dipercayai oleh rekan-rekannya dan ditunjuk sebagai wakil ketua.
Berjalan seiringnya waktu Bambang Edi Sisworo aktif di dalam organisasi. Tekad yang kuat di barengi dengan kemauannya belajar tentang apa itu Serikat Pekerja/Buruh apa itu undang undang ketenaga kerjaan perlahan namun pasti Bambang Edi Baskoro menjadi pejuang FSPMI yang tidak lagi diragukan keloyalannya dalam melakukan perjuangan-perjuangan hak diperusahaan tempat ia bekerja ataupun berjuang mengikuti kegiatan FSPMI menyuarakan kelayakan pekerja secara wilaya maupun secara Nasional.
Edy selalu hadir di setiap kegiatan-kegiatan FSPMI SUMUT mulai dari pendudikan, gerakan-gerakan sosial maupun aksi-aksi unjuk rasa yang kerap di gelar FSPMI dalam meningkatkan kehidupan yang layak bagi Buruh.
Bukan hanya pendidikan kelas, Edy juga mengikuti pelatihan Kaderisasi seperti Latihan Dasar Garda Metal yang merupakan Baris terdepan dalam pengawalan aksi unjuk rasa, dan Edy mendapatkan kelulusan.
Dari tidak tahu apa apa sekarang beliau menjadi seorang pejuang garda terdepan FSPMI.
Berserikat bukan pilihan, tetapi bagi kami berserikat adalah kewajiban, karena dengan berserikat kita dapat bersatu menjadi kuat, dengan berserikat kita menjadi pintar.
Karena masuk sebagai anggota Serikat Pekerja/Buruh bukan hanya sekedar membayar iuran saja, akan tetapi serikat Buruh/Pekerja merupakan tempat kita menimba ilmu tempat kita belajar dan Serikat Pekerja/Buruh adalah payung hukumnya para Pekerja/Buruh.
Serikat Pekerja/Buruh juga menjadi alat pemersatu buruh, dengan berserikat buruh itu tidak lagi sendiri tatkala dia menghadapi masalah di dalam perusahaan tempat dia bekerja. Dengan berserikat maka akan ada puluhan ratusan bahkan ribuan kawan-kawan kita yang siap bersolidaritas membantu kita sebab layaknya serikat yang merupakan kumpulan Buruh maka jika satu orang tersakiti semua akan ikut merasakan sakitnya juga.
Maka dari itu sangatlah penting kita para buruh bergabung dengan Serikat Pekerja, seperti halnya manusia hidup yang wajib memeluk satu keyakinan (agama) maka begitu juga dengan Buruh yang wajib untuk berserikat agar mendapatkan ketenangan kenyamanan dalam bekerja.
