Buruh Berpolitik: Sebuah Langkah Awal

Buruh Purwakarta saat menyampaikan pendapat di muka umum. | Foto: Igie Madara
Buruh Purwakarta saat menyampaikan pendapat di muka umum. | Foto: Igie Madara

Purwakarta, KPonline – Suaramu adalah kekuatanmu. Pernyataan ini disampaikan Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Said Iqbal, saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Konsulat Cabang FSPMI kabupaten Purwakarta, Kamis (10/03/2016).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Said Iqbal melakukan diskusi dengan perwakilan Pimpinan Unit Kerja FSPMI se-Kabupaten Purwakarta. Diskusi tersebut menitik beratkan pada strategi perjuangan politik yang akan digunakan FSPMI di tahun-tahun mendatang.

Selama ini FSPMI selalu menggunakan strategi “Konsep, Lobi, Aksi (KLA)” dalam mengusung isu-isu perburuhan yang ada di Indonesia. Pada masa awal pergerakan, strategi ini dinilai cukup ampuh dalam menyelesaikan berbagai isu perburuhan. Sebagai contoh isu outsourcing dan isu upah layak. Namun kemudian strategi ini menjadi kurang efektif lagi, manakala pemerintah dengan paket kebijakan politiknya secara nyata menunjukkan keberpihakannya kepada kaum pengusaha.

Sadar akan hal tersebut, buruh pun harus mau merubah pola perjuangan. Buruh harus bergerak tidak hanya di jalanan tetapi harus diiringi dengan perjuangan secara politik untuk merubah kebijakan penguasa.

Said Iqbal, melalui diskusi tersebut mengajak seluruh kader FSPMI untuk ikut secara penuh mendukung kebijakan DPP FSPMI untuk memulai gagasan politik buruh sebagaimana yang telah diputuskan dalam Kongres FSPMI, Februari silam. Iqbal juga menyatakan secara tegas, bahwa meskipun FSPMI mulai terjun dalam dunia politik, organisasi buruh tersebut tidak akan menjadi “underbow” dari partai politik manapun.

Politik yang diusung oleh FSPMI, lebih mengarah pada pembentukan partai politik alternatif yang nantinya akan menyuarakan kepentingan kaum buruh, petani, guru, nelayan dan kaum marjinal yang selama ini hanya menjadi objek politik belaka.

“Satukan suara-suaramu (buruh) jangan tercerai berai, mulai detik ini kita harus berfikir untuk bisa menentukan kebijakan di negeri ini. Kita akan tetap independent but not netral,” ujar Iqbal

Senada dengan Iqbal, anggota Dewan Pengupahan Nasional dari FSPMI, Iswan Abdullah, mengatakan, di negara ini tidak ada satu partai politik pun yang secara terang-terangan membela kepentingan kaum buruh.

Untuk itu, buruh perlu mendorong kader-kadernya sendiri untuk bisa duduk didalam pemerintahan. Dengan begitu, barulah haluan kebijakan bisa berubah sehingga lebih berpihak pada kepentingan kaum buruh.

“Kita akan mulai dengan pendidikan politik kepada semua anggota FSPMI dan kita dorong bung Fuad (Ketua KC FSPMI Kabupaten Purwakarta) untuk maju sebagai wakil bupati pada pilkada tahun depan” kata Iswan. Disambut tepuk tangan gemuruh dari peserta yang hadir.

Penunjukan Fuad sebagai wakil bupati telah diputuskan dalam rapat kerja DPP FSPMI. Selanjutnya seluruh jajaran FSPMI Kabupaten Purwakarta diinstruksikan untuk ikut berpartisipasi mendorong Fuad sebagai wakil bupati Purwakarta.

Mengakhiri acara tersebut Said Iqbal berpesan kepada seluruh hadirinh “Selama nafas masih dikandung badan, selama kaki masih bisa melangkah, kita akan terus, terus, terus, terus da terus bergerak.” (*)