Bukan Pemerintah Yang Kuat Tapi Pergerakan Kita Yang Melemah

Kuningan,KPonline – Kritik untuk internal FSPMI disampaikan oleh Sekjen DPW FSPMI Jawa Timur, Jazuli pada hari terakhir Rapat Pimpinan FSPMI Tahun 2020 ,8 Februari 2020 di Hotel Horison,Kuningan Jawa Barat.

Jazuli menyampaikan bahwa pada saat ini kesejahteraan buruh sudah mulai di kurangi melalui kebijakan Pemerintah, disaat pergerakan buruh mulai melemah.

Bacaan Lainnya

Pergerakan buruh sudah tidak lagi menakutkan seperti era 2012 yang lalu,kondisi ini mampu dibaca oleh Pemerintah yang pada akhirnya dengan mudah menerbitkan kebijakan yang tidak pro terhadap buruh.

Pada aksi aksi demonstrasi seperti nya hanya sebatas jalan jalan dan rekreasi yang dijadikan ajang selfie sehingga mengurangi ruh dari perjuangan itu sendiri.

Mimbar rakyat dimuka umum yang dulu sering dilakukan juga sudah mulai jarang diadakan lagi padahal dengan adanya mimbar rakyat akan lebih mampu mengangkat isu sehingga bisa didengar oleh pejabat maupun masyarakat secara luas .

Pilihan untuk kembali menggiatkan Mimbar Rakyat ini akan lebih baik dibanding sewa gedung mahal akan tetapi ketika menyampaikan sebuah isu hanya didengarkan oleh anggota diinternal saja.

Lebih lanjut Jazuli menyampaikan bahwa saat ini harus ada terobosan perjuangan dalam melakukan pengawalan sebuah isu perburuhan.Pada situasi ini Serikat Pekerja harus terus menggodok dan membuat isu perjuangan untuk meningkatkan nilai dari aturan yang telah ada.

Beberapa contoh terobosan perjuangan yang dimaksud sudah dilakukan di FSPMI Jawa Timur seperti memunculkan aturan tentang penambahan 5% dari upah kepada buruh yang masa kerjanya lebih dari satu tahun (sudah tertuang di Perda No 8 Tahun 2016) serta mendorong terwujudnya Perda tentang Jaminan Pesangon yang saat ini tengah dilakukan.

Dapat diibaratkan bahwa kita harus lebih aktif untuk menyerang dari pada hanya sekedar menunggu serangan dari Pemerintah.

(Khoirul Anam)

Pos terkait