Bekasi, KPonline – Di Anniversary Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ke 25 tahun (6 Februari 1999 – 6 Februari 2024) kembali mengingatkan kita pada sosok yang luar biasa dalam membangun organisasi buruh dan gerakan buruh Indonesia saat itu.
Mungkin banyak dari kita anggota FSPMI, belum mengenal Drs. Thamrin Mosii, R.H Endang Thamrin, S.E dan lainnya. Mungkin bagi buruh yang berserikat di tahun 2000-an ada yang megenal setidaknya mendengar nama Thamrin Mosii dan R.H. Endang Thamrin.
Anniversary 25 tahun FSPMI mengingatkan penulis akan dua sosok pendiri organisasi SPMI (FSPMI) yaitu Thamrin Mosii presiden pertama FSPMI dan R.H. Endang Thamrin Sekretaris Jenderal FSPMI pertama.
Dari catatan yang didapat Thamrin Mosii adalah pendiri organisasi serikat pekerja Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) di tahun 1999. Drs. Thamrin Mosii adalah kader serikat pekerja elektronik elektrik dan R.H. Endang Thamrin adalah kader serikat pekerja logam.
Pada kongres II (kedua) tahun 2001 SPMI mendeklarasikan diri merubah dari organisasi yang bersifat unitaris menjadi organisasi yang bersifat federatif dan hingga kini bernama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Setelah terbentuk federasi pada kongres II (kedua) tahun 2001, Thamrin Mosii terpilih kembali sebagai presiden FSPMI berpasangan dengan Ir.Said Iqbal, ME sebagai sekretaris jenderal periode 2001 – 2006.
Tak sampai di situ di tahun 2003. Thamrin Mosii mendirikan Serikat Buruh dengan nama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI yang membawahi beberapa federasi serikat buruh/pekerja di antaranya FSPMI, GSPMII, SPN dan lainnya. Thamrin Mosii merupakan seorang legenda serikat pekerja yang mereformasi gerakan buruh Indonesia setelah era kepresidenan Soeharto.
Selain Pendiri dan Presiden Pertama KSPI, Thamrin Mosii juga merupakan Pendiri dan Presiden pertama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Thamrin dikenal sebagai seorang Organisatoris yang sangat kuat. Kontribusinya adalah membangun gerakan serikat pekerja yang kuat di Indonesia dengan komitmen membela dan melindungi pekerja.
Thamrin Mosii sendiri pernah bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan PT. Panasonic Manufacturing Indonesia dari tahun 1971 sampai dengan tahun 2002.
Informasi yang berhasil dihimpun Koran Perdjoeangan di perusahaan tersebut, Thamrin Mosii mendirikan organisasi Serikat Pekerja Lokal dan untuk pertama kalinya berkarier di dunia perburuhan hingga menjadi Ketua Serikat Pabrik Panasonic pada tahun 1978.
Thamrin Mosii merupakan pemimpin buruh yang sangat bijaksana, selalu jernih dalam setiap perjuangan dan berkomitmen pada gerakan serikat buruh. Thamrin Mosii menciptakan akar rumput yang kuat, serta mengelola serikat pekerja dengan ke anggotaan dan iuran.
Thamrin Mosii memiliki filosofi bahwa serikat pekerja harus demokratis, mandiri dan Representatif. Filosofi peninggalan Thamrin Mosii “Demokratis, Mandiri dan Representatif” hingga kini masih menjadi semangat untuk menjalankan dua organisasi besar yaitu Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Pun demikian R.H. Endang Thamrin tokoh sekaligus bapak FSPMI yang selalu memberikan pencerahan kepada para pimpinan di FSPMI, ketokohan R.H.Endang Thamrin yang bisa mengayomi seluruh anggota di FSPMI hingga saat ini belum tergantikan. Bahkan presiden partai buruh, Said Iqbal dalam pidatonya menyampaikan bahwa dirinya menjadi seperti sekarang ini tak lepas dari didikan dan gemblengan tokoh Logam R.H.Endang Thamrin. “Saya bisa seperti ini karena didikan dan gemblengan seorang R.H. Endang Thamrin,” kata Said Iqbal dalam acara resmi SPL FSPMI.
Semoga para pendiri organisasi, Thamrin Mosii, R.H.Endang Thamrin, Makmur Komarudin, Basril Hendrisman, Marimo dan para pendiri lainnya tersenyum dari surga melihat kiprah FSPMI dan KSPI dalam membela dan mengorganisir buruh Indonesia dalam mewujudkan negara kesejahteraan melalui partai buruh. (Yanto)