Jepara, KPonline – Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAMK FSPMI) PT. SAMI-JF menyelenggarakan Pendidikan Dasar tentang Serikat Pekerja dan Ketenagakerjaan, di Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Al Hikmah Singorojo, Minggu (17/02/2019).
Pendidikan Dasar yang ditujukan untuk pekerja/buruh dari PT. SAMI-JF supaya mempunyai knowledge mengenai Serikat Pekerja dan aturan ketenagakerjaan. Sebanyak 30 peserta hadir untuk mengikuti pendidikan dasar tersebut.
Berbeda dari pendidikan dasar yang sudah pernah berlangsung, kali ini tema yang diusung dalam pendidikan dasar ini adalah “Take Risks: If You Win, You Will Be Happy. If You Lose, You Will Be Wise” yang mempunyai arti
“Ambil Risiko: Jika Anda Menang, Anda Akan Bahagia. Jika Anda Kalah, Anda Akan Bijak”
Wakil ketua bidang pendidikan PUK SPAMK FSPMI PT. SAMI-JF Thomas Veno angkat bicara mengenai diselenggarakannya pendidikan dasar hari ini.
“Agar anggota lebih mengerti tentang regulasi ketenagakerjaan dan lebih bisa mengenal serikat pekerja lengkap dengan fungsi dan tujuan dari serikat pekerja. Nah, hal tersebut merupakan tujuan dari berjalannya program bidang pendidikan di tingkat PUK SPAMK FSPMI PT. SAMI-JF.” Kata Thomas.
“Satu lagi, tentunya hal ini untuk menguatkan tingkatan PUK agar lebih mudah mengkonsolidasikan anggotanya,” imbuh Thomas.
Dalam pendidikan dasar ini PC SPAMK FSPMI Semarang mendatangkan bidang pendidikannya untuk mengisi dan menyampaikan materi, yakni Pratomo Hadi Nata dan Nur Hidayah.
Berikut merupakan materi yang disampaikan dalam pendidikan dasar ini adalah pengenalan dan sejarah FSPMI, apa dan bagaimana serikat pekerja, 8 hak dasar pekerja, dan keluh kesah.
Di sela-sela pendidikan dasar, Khafid salah satu peserta pendidikan dasar menyampaikan harapan supaya pendidikan dasar serikat pekerja dan ketenagakerjaan seperti ini dapat terus diselenggarakan.
“Sering-sering lah pendidikan dasar seperti ini diselenggarakan, saya tahu kegiatan seperti ini besar pengaruhnya untuk pekerja/buruh. Dari yang semula kita awam dalam hal mengenai regulasi ketenagakerjaan, dengan adanya kegiatan ini kita menjadi tahu dan kita berkewajiban untuk tahu. Karena kita pekerja. Sukses selalu untuk FSPMI, teruslah jadi motor pergerakan,” kata Khafid sambil bersemangat. (Ded)
