Bandung, KPonline – Hari terakhir, Kamis (8/10/2020), dari serangkaian aksi yang sudah dilakukan buruh pada hari ini adalah hari ke 3 dari kegiatan tersebut.
Luar biasa, mungkin itulah kata yang tepat untuk disematkan kepada buruh Jawa Barat. Ribuan buruh tumpah ruah pada hari ini (8/10) turun ke jalan bersama elemen elemen yang lain seperti manasiswa, petani, LSM, Tokoh Masyarakat dan lain-lain.
Kawasan industri seperti kawasan Industri 1, 2, 3, 4, Cibaligo serta pabrik-pabri yang ada di jalan Mahar Martanegara, dan lainya di kota Cimahi lumpuh, jalanan penuh dengan para demonstran dengan teriakan-teriakan penolakan terhadap rancangan undang-undang cipta kerja (RUU ) Omnibus Law. Masa aksi Longmarch sehingga jalanan pun banyak yang macet total, bahkan sesampai di paster para buruh sempat melintas di Jalan Tol Pasteur Kota Bandung.
Tak terkecuali Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung hari ini melakukan hal yang sama, bergerak menyuarakan aspirasi melalui parlemen jalanan.
Buruh Kabupaten Bandung Barat menguras habis buruh yang ada disekitaran jalan industri di daerah Batujajar, Cangkorah, Cimareme dan kawasan lainya, para buruh semua turun ke jalan dengan pengharapan yang sama yaitu agar RUU Cipta Kerja tersebut segera di cabut oleh pemerintah pusan dan DPR RI.
Dede Rahmat aktivis buruh FSPMI KBB selaku orator dalam mobil komando mengarahkan masa buruh untuk bergerak bersama-sama dengan tujuan Kantor Gubernur Jawa Barat. kawasan industri itu lumpuh lantaran semua buruhnya ikut terlibat demonstrasi.
“Kita pastikan kawasan ini tidak ada produksi karena kita mogok kerja seperti surat pemberitahuan dan kita tunggu sampe semua buruh dari setiap perusahaan keluar”, kata Dede dari atas mobil komando.
Kemacetanpun tak bisa dihindari masa aksi bergerak bersama-sama dengan masa aksi lainya, sehingga masa aksi menjadi tambah besar. (Zenk)
