Bekasi, KPonline – Ribuan buruh yanga ada di Bekasi tidak menutup kemungkinan akan terancam terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Baris Silitonga selaku Pangkornas Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Gelombang PHK yang kemungkinan terjadi di Bekasi karena tersendatnya hasil produksi perusahaan yang tidak bisa dipasarkan akibat adanya Wabah virus Corono (Covid-19) yang sedang melanda.
“Kurang lebih ada sekitar 2.500 sampai dengan 3.000 orang karyawan yang terancam di PHK,” ungkap Baris saat dihubungi, Selasa (7/4/2020). Dilansir dari Kompas.com
Baris menerangkan, ribuan buruh tersebut terancam kena PHK disebabkan produk yang dikerjakan di Indonesia tidak bisa langsung diekspor semenjak adanya pandemi Covid-19.
Menurutnya, mayoritas perusahaan di Bekasi mengambil material, dan menjual produksinya ke luar negeri, terutama perusahaan yang bergerak di bidang elektronik dan metal.
“Jadi akibatnya ini berdampak pada produk yang telah dibuatnya malah menumpuk di gudang, konsekuensinya produksi harus dihentikan, serta pekerjanya sendiri pasti di-PHK,” kata Baris.
Contohnya, perusahaan yang memproduksi kendaraan bermotor telah menghentikan produksinya di Jakarta dan Karawang.
Akibatnya, pabrik tersebut vendor mayoritasnya ada di Bekasi saat ini telah dirumahkan dan terancam kena PHK.
“Bahkan saat dirumahkan karyawan tersebut tidak punya penghasilan. Belum lagi pabrik-pabrik garmen dan pabrik-pabrik baja lainnya,” tambah Baris dengan tegas.
Oleh karena itu, Baris berharap pemerintah segera menyelesaikan kasus Covid-19 di Indonesia sehingga kegiatan ekspor dan impor barang bisa diberlakukan secara normal kembali.
Dari keterangan salah satu pekerja yang sudah 2 minggu ini tidak melakukan pekerjaannya mengungkapkan, wabah Pandemi Covid-19 sangat merugikan kalangan pengusaha serta membuat resah para buruh.
“Hampir 2 minggu tempat kerja saya diliburkan, ini pun kita belum tahu dampak terburuknya seperti apa. Keresahan jelas pasti ada, sampai saat ini upah kita selama tidak bekerja pun belum ada kejelasan,” pungkas salah satu buruh Bekasi yang enggan disebutkan namanya tersebut. (Jhole)
Foto : Eddo



