Mojokerto, KPonline – Semangat untuk memperkuat peran media dalam perjuangan kaum buruh kembali digaungkan dalam agenda Workshop Media Perdjoeangan FSPMI Jawa Timur bertajuk “Pendidikan Lanjutan: Videografi” yang digelar tanggal 25-26 juli 2025 di Indreng Genitri, Claket, Mojokerto.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pegiat Media Perdjoeangan dari berbagai PUK dan wilayah se-Jawa Timur yang sebelumnya telah mengikuti pendidikan dasar media di Klurak pada tahun 2024 lalu. Workshop ini menjadi lanjutan sekaligus penguatan kapasitas kader media dalam memproduksi konten visual yang lebih kuat untuk mengangkat isu-isu buruh dan perjuangan serikat pekerja.
Dalam sambutannya, Nuruddin Hidayat, perwakilan dari DPW FSPMI Jawa Timur, menyampaikan harapan besar terhadap peran media dalam perjuangan ke depan. Ia menekankan pentingnya partisipasi anggota FSPMI dalam menghidupkan media perjuangan, meski hanya melalui tindakan sederhana seperti like, komen, dan share.
“Jumlah anggota FSPMI Jawa Timur kurang lebih 20 ribu orang. Di era digitalisasi seperti sekarang ini, sangat kecil kemungkinan ada anggota yang tidak memiliki media sosial. Tapi pertanyaannya: seberapa banyak yang peduli terhadap isu-isu perburuhan yang kita angkat?” ujar Nuruddin dengan nada reflektif.
Ia juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja tim Media Perdjoeangan yang selama ini bekerja dalam senyap namun berdampak besar. Menurutnya, tim media jarang tampil di depan, namun selalu berhasil menampilkan perjuangan orang lain melalui tulisan, gambar, dan video.
“Media Perdjoeangan adalah ujung tombak perlawanan kita di ranah informasi. Mereka tidak mencari sorotan, tetapi justru menjadi sorotan untuk perjuangan,” tambahnya.
Workshop ini tidak hanya menjadi ruang teknis untuk belajar videografi, tetapi juga ruang refleksi bersama tentang pentingnya peran media dalam membentuk opini publik, memperluas jangkauan perjuangan, dan menciptakan solidaritas digital antaranggota serikat.
Melalui pelatihan ini, Media Perdjoeangan FSPMI Jawa Timur berharap dapat melahirkan lebih banyak konten berkualitas, serta membangun budaya media yang militan dan berdedikasi dalam mengawal isu-isu ketenagakerjaan di tanah air. (A.R.P)