Sidoarjo, KPonline — Aksi unjuk rasa yang digelar FSPMI di depan PT Ispat Indo kali ini terasa berbeda. Di tengah massa buruh yang menuntut keadilan atas kasus PHK yang dilakukan dengan alasan efisiensi, hadir puluhan perempuan dari PUK SPL FSPMI PT Sari Murni Jaya yang menunjukkan solidaritas mereka. Dengan semangat ala srikandi, mereka turut bersuara dan bergerak bersama kawan-kawan buruh lainnya. Selasa, 13 Mei 2025.
Perempuan-perempuan yang biasa bekerja di balik mesin kini berdiri di garis depan perjuangan. Mereka meneriakkan yel-yel “Hidup Buruh” sambil menggoyang pagar bersama massa aksi laki-laki. Solidaritas ini bukan hanya simbolis, tetapi lahir dari pengalaman bersama dalam perjuangan.
“Kami datang ramai-ramai karena hari ini bertepatan dengan cuti bersama, jadi kami bisa hadir tanpa terburu waktu kerja,” ujar Kalima, perwakilan dari PUK SPL FSPMI PT Sari Murni Jaya. “Dulu saat kami mengalami masalah, kawan-kawan dari Ispat Indo juga hadir membantu kami. Kini giliran kami menunjukkan solidaritas.”
Momen menarik terjadi saat istirahat siang. Di tengah panasnya aksi dan menunggu hasil perundingan antara FSPMI dan manajemen PT Ispat Indo, para srikandi ini duduk melingkar di depan pagar sambil makan rujak bersama. Sebuah bentuk perlawanan yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Aksi ini membuktikan bahwa perempuan bukanlah sosok lemah dalam gerakan buruh. Mereka bisa hadir, bersuara, dan berjuang — dengan caranya sendiri. (Khoirul Anam)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
