Bogor, KPonline, – “Sepintas, beliau adalah sosok yang pendiam. Tapi dari konteks sikap, pandangan dan kepribadian, almarhum memiliki ketegasan dan mental yang kuat dalam garis perjuangan kaum buruh. Akan tetapi, almarhum memiliki sebuah kekurangan yang juga kelebihan dari dirinya. Yaitu ketika ada permasalahan, almarhum akan sebisa mungkin, menyelesaikan permasalahan tersebut sendiri,” kenang Ramidi.
Dalam kenangan Ramidi, (alm) Agus Sudrajat cukup baik dalam memimpin SPN di Kabupaten/Kota Bogor, ketika ditemui oleh Media Perdjoeangan pada Rabu, 23 September 2020. “Kabupaten Bogor merupakan salah satu basis SPN di Jawa Barat. Dari jumlah anggota pun cukup banyak, dan dalam permasalahan hubungan industrial pun, DPC SPN Kabupaten/Kota Bogor yang dipimpin almarhum pun juga cukup banyak pula. Sehingga, tantangan yang besar sudah menunggu, dan kapasitas dan kapabilitas beliau cukup terjaga, sejak dilantik hingga akhir hayat beliau,” tutur Ramidi kepada Media Perdjoeangan.
“Terakhir kami bertemu, yaitu pada saat aksi KSPI pada 25 Agustus 2020 yang lalu. Saat itu saya memperhatikan bentuk tubuh beliau yang cukup gemuk, dan memang beliau memiliki riyawat penyakit jantung. Dan saya pun bilang waktu itu ke beliau, supaya menyempatkan waktu untuk berolah raga,” imbuhnya.
“Sekali lagi, saya berduka cita yang sedalam-dalamnya, atas kepergian (alm) Agus Sudrajat. Karena memang beliau orang yang berpendirian, berkomitmen dalam memperjuangkan anggotanya,” tutup Ramidi. (RDW)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com