Sidoarjo, KPonline – Bertempat di area parkir barat PT Pakarti Riken Indonesia (PARIN), Kamis pagi (30/10/2025), sebanyak 120 anggota dan pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) Setikat Pekerja Logam (SPL) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. PARIN menggelar acara syukuran sederhana memperingati Hari Ulang Tahun ke-24 PUK.
Acara berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Tanpa kemewahan, namun sarat makna, perayaan ini diisi dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama seluruh anggota.
Ketua PUK SPL FSPMI PT PARIN, Narwoko, S.H., memimpin langsung acara sekaligus memberikan sambutan. Dalam paparannya, ia mengenang perjalanan panjang organisasi sejak awal berdiri hingga mampu bertahan dan terus berkembang seperti sekarang.
“Selama 24 tahun ini, banyak dinamika yang kita hadapi. Tapi semangat perjuangan dan solidaritas kawan-kawanlah yang membuat PUK PARIN tetap kokoh berdiri,” ujar Narwoko, pria kelahiran Lamongan tersebut.
Ia juga memaparkan sejumlah progres advokasi yang tengah dijalankan PUK, di antaranya terkait tunjangan, sistem slip gaji, program Bumiputera, penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), serta berbagai perjuangan eksternal yang memiliki dampak langsung terhadap kepentingan anggota di internal perusahaan.
Sementara itu, Ketua Panitia MUSNIK IX, Eko Prasetiyo Utomo, dalam kesempatan yang sama melaporkan perkembangan persiapan Musyawarah Unit Kerja (Musnik) ke-9. Ia menyebut, saat ini tahapan sudah sampai pada penetapan tiga calon ketua yang akan dipilih pada 19 November 2025 mendatang.
Acara kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua PUK yang secara simbolis diserahkan kepada perwakilan perusahaan dan dilanjutkan dengan makan bersama seluruh anggota dalam suasana penuh keakraban dan semangat kebersamaan.
Sebagai catatan, PUK SPL FSPMI PT PARIN merupakan salah satu PUK tertua di Jawa Timur yang masih aktif hingga kini. Beberapa PUK senior lain seperti PUK SPL FSPMI PT Kyungdong Indonesia, PT Hanil Jaya Steel, dan PT Ispat Indo sudah tidak lagi eksis.
Perayaan ulang tahun kali ini menjadi pengingat bahwa keteguhan dan persatuan adalah kunci bagi organisasi buruh untuk tetap bertahan dan terus berjuang menegakkan keadilan bagi seluruh anggotanya.