Sepekan 3 Kali Kabel Terbakar di Jakarta dan Dugaan Buruknya Sistem Outsourcing di PLN

Bekasi, KPonline – Setidak sudah 3 kali terjadi kabel listrik milik PLN yang terbakar di Ibukota DKI Jakarta. Kejadian tersebut semuanya viral di media sosial dan media elektronik.

Peristiwa pertama terjadi pada Kamis (20/1/2022) di Jalan Jati Bunder RT 002 RW 009, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat siang. Seuntai kabel listrik di Tanah Abang yang terputus karena diduga mengalami korsleting, menyambar sebuah gerobak hingga hangus terbakar.

Hanya berselang 1 hari, terjadi lagi kabel listrik terbakar. Kali ini Kramat Sentiong, Senen, Jakarta Pusat sempat terbakar pada Sabtu (22/01/2022) pagi. Ledakan dan kobaran api ini pun sempat membuat warga dan pengendara yang melintasi jalan Kramat sentiong panik.

Seakan bergiliran, besoknya pada Ahad (23/01/2022) kembali terjadi peristiwa kabel terbakar di Jalan Pecenongan Raya, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat. Selain seperti 2 kasus sebelumnya yang terbakar adalah kabel udara, di sini juga dimulai kabel tanah yang meledak-ledak tidak berhenti bahkan ada titik lokasi kejadian genangan air yang mendidih dan berasap.

Peristiwa kabel terbakar ini juga melibatkan kabel udara lainnya yang bersinggungan dan ikut terbakar bersama dengan kabel listrik. Hal ini tentu saja sangat membahayakan masyarakan yang ada di sekitar kejadian karena berada di daerah umum.

Peristiwa kabel terbakar ini sangat erat kaitannya dengan kualitas perusahaan pemilik kabel. Sebagaimana diketahui di PLN sendiri mempekerjakan tenaga kerja alih daya atau outsourcing yang saat ini pola kerjanya memakai aplikasi PLN Mobile namun terkesan meninggalkan kualitas.

Para pekerja outsourcing di PLN bekerja dikejar target respon dan recovery time bahkan sampai update laporan di sistem sudah ‘Selesai’ padahal petugas belum sampai di lokasi. Hal ini seakan sinkron dengan maraknya kasus pekerja outsourcing di PLN yang tewas kesetrum dan masyarakat umum yang ikut menjadi korban hasil dari pekerjaannya.

Begitu pula dengan kabel lain yang ikut terbakar yaitu kabel provider jaringan internet. Kabel seperti ini sangat banyak sekali yang semrawut bahkan sampai jatuh tanah serta tiangnya miring.

Diketahui juga bahwa kabel internet ini dikerjakan oleh outsourcing juga. Dan tidak sedikit dari mereka yang menjadi korban kesetrum sampai tewas karena pekerjaan mereka beriringan dengan kabel dan tiang listrik milik PLN.

Kasus-kasus seperti sebenarnya sudah tidak terhitung terjadi di mana-mana di seluruh Nusantara. Jika pekerjaan pelayanan publik menggunakan pola kerja outsourcing seperti ini berarti BUMN menjadi contoh buruk bagi perusahaan swasta.

Sehingga apapun jenis usahanya menjadi tidak berkualitas dan berpotensi menimbulkan kerusakan. Hal ini karena proses untuk mendapatkan pekerjaan dan pekerjanya rentan dengan cara-cara yang tidak profesional dan proposional.