Bandung, KPOnline – Ojeg Online atau lebih dikenal dengan sebutan “OJOL” adalah salah satu transportasi yang sangat terkenal di dunia termasuk di Indonesia yang memang keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat luas.
Bagaimana tidak, di zaman tekhnologi maju sekarang ini, banyak hal yang segalanya dilakukan secara online. Masyarakat luas cukup menggunakan ponsel pintar atau smartphone untuk memesan makanan, berbelanja dan termasuk memesan kendaraan.
Namun sangat disayangkan, ojol yang selalu berjibaku dengan aspal jalan, asap kendaraan, hujan dan panas yang sama sekali tak diindahkannya ternyata tidak sepadan dengan penghasilan yang didapat. Ojol dianggap robot yang bekerja untuk menghasilkan uang. Bagaimana tidak, pengemudi ojol adalah manusia yang diperas keringatnya, namun kesejahteraan mereka tidak di jamin oleh para pengusaha ojol. Tidak di ikut sertakan dalan jaminan sosial. Upah mereka jauh dari pada layak.
Hari Sabtu, 20 November 2021, ratusan ojol yang berada di wilayah Bandung Raya berbondong – bondong mendatangi kantor DPW FSPMI Jabar, Pasteur Bandung. Mereka mengadu tentang semua masalah yang dihadapi. Para ojol ini meminta arahan agar dapat menyelesaikan masalah. Mereka diterima dengan tangan terbuka oleh para Pimpinan Pusat SPDT-FSPMI yang saat itu hadir di DPW FSPMI Jabar, yaitu Rusli dan Ahmad Samoel juga perangkat DPW FSPMI Jabar Hendrayana, Heru Purnomo, Maman Suherman.
Berangkat dari pengalaman dalam menghadapi manajemen, Rusli selaku Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia ( PP SPDT FSPMI ) yang juga seorang Driver ojol yang cukup lama bergabung dengan FSPMI mengatakan ” Untuk bisa menghadapi pengusaha haruslah berserikat. Dengan berserikat kita akan dituntun untuk dapat menyelesaikan masalah. Kita berpedoman pada Undang – Undang yang berlaku, bukan pada Peraturan Perusahaan yang menyengsarakan driver ojol”.
Dalam wawancaranya dengan Team Media Perdjoeangan, Rusli memaparkan. “Driver ojol adalah mitra yang hak dan kewajibannya harus seimbang. Selama ini driver ojol sangat kebingungan untuk mengadukan masalahnya pada siapa. Mereka mendaftar, mengisi Form, melampirkan sejumlah dokumen selayaknya melamar pekerjaan, segala kewajiban harus dijalankan dan jika melakukan kesalahan akan berakibat bisa sampai terPHK. Mereka melakukan aksi, namun tidak ada yang mengindahkan karena mereka tidak berserikat. Berserikat itu sangat penting, sebagai wadah untuk mengadukan permasalahan yang dialami khususnya para driver ojol ini. Saya berharap semua driver ojol bisa memahami pentingnya berserikat, agar dapat berjuang bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.
Penulis :BJ
