Surabaya, KPonline — Dengan penuh semangat juang dan solidaritas, PUK SPAI FSPMI PT Temprina Gresik turut ambil bagian dalam aksi damai yang digelar di depan Gedung Kantor Gubernur Jawa Timur. Didik Santoso berpesan, “Demi kesejahteraan buruh, ayo berjuang di aksi damai ini”. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan bersama seluruh serikat buruh se-Jawa Timur yang menuntut keadilan ekonomi dan perbaikan kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia.
Puluhan anggota PUK SPAI FSPMI PT Temprina bergabung dengan ribuan buruh lainnya dari berbagai sektor industri untuk menyuarakan aspirasi. Dalam aksinya, massa membawa berbagai spanduk dan poster bertuliskan tuntutan yang mencerminkan kepedulian terhadap kesejahteraan pekerja dan masa depan ketenagakerjaan yang lebih adil.
Adapun tuntutan utama yang disuarakan antara lain: HOSTUM (Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah), kenaikan PTKP menjadi Rp10 juta, serta penghapusan pajak atas pesangon, THR, dan JHT. Selain itu, buruh juga menuntut penghapusan diskriminasi PPh 21 terhadap buruh perempuan yang sudah menikah, evaluasi kebijakan TER Pajak, serta mendesak pemerintah untuk mengesahkan RUU Perampasan Aset, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Pemilu sebagai langkah konkret menuju keadilan sosial.
Tak hanya itu, para buruh juga mendesak Gubernur Jawa Timur untuk menjalankan komitmen bersama yang telah disepakati pada 1 Mei 2025, membentuk Satgas PHK, serta menaikkan upah 2026 sebesar 8,5 hingga 10,5 persen.
Aksi damai ini menjadi simbol kebersamaan dan kekuatan buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menegaskan komitmennya untuk terus berdiri di garis depan dalam memperjuangkan kesejahteraan buruh dan menciptakan hubungan industrial yang lebih berkeadilan di Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com