PUK SPAI FSPMI PT KMI Bahas Perubahan Sistem Kerja dan Siapkan Langkah Perjuangan Buruh

Bogor, KPonline — PUK SPAI FSPMI PT Kreasi Mas Indah (KMI) menggelar rapat rutin yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota PUK. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua PUK SPAI FSPMI PT KMI, Alan Jaelani, dan dilaksanakan di kediaman Daud yang berlokasi di Desa Ciherang Pondok RT 04/01, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, pada Minggu (28/12/2025).

Dalam rapat tersebut, salah satu agenda utama yang dibahas adalah adanya perubahan jadwal kerja karyawan dari sebelumnya lima hari kerja menjadi enam hari kerja. Perubahan ini menjadi perhatian serius PUK karena berdampak langsung terhadap kondisi kerja, beban kerja, serta kesejahteraan para pekerja. Ketua PUK Alan Jaelani menegaskan bahwa setiap kebijakan perusahaan harus dikaji secara menyeluruh dan tidak boleh merugikan pekerja.

Selain membahas perubahan sistem kerja, rapat juga merumuskan langkah-langkah strategis terkait sejumlah tuntutan yang akan diajukan kepada manajemen perusahaan. Adapun poin-poin yang disepakati antara lain permintaan kenaikan premi kehadiran, pengadaan kembali tunjangan insentif, serta pemberlakuan tunjangan operator sebagai bentuk penghargaan atas tanggung jawab dan keterampilan kerja.

PUK SPAI FSPMI PT KMI juga memutuskan untuk melayangkan surat resmi kepada manajemen PT Kreasi Mas Indah terkait penerapan struktur dan skala upah sesuai ketentuan perundang-undangan. Selain itu, PUK meminta agar pembayaran uang COS dilakukan melalui sistem payroll guna menjamin transparansi dan kepastian hak pekerja.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Infokom PUK SPAI FSPMI PT KMI, Dede Supriatna, menegaskan kesiapan PUK dalam mengawal perjuangan buruh melalui aksi. Ia menyampaikan bahwa pada aksi yang direncanakan tanggal 30 Desember 2025, PUK SPAI FSPMI PT KMI akan memaksimalkan partisipasi massa dan anggota dengan melakukan konvoi menggunakan sepeda motor menuju Istana Negara.

Rapat rutin ini menjadi bukti keseriusan PUK SPAI FSPMI PT KMI dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan anggotanya, sekaligus memperkuat konsolidasi internal organisasi dalam menghadapi dinamika kebijakan perusahaan dan agenda perjuangan buruh ke depan.