Puisi : Sariek

Puisi : Sariek

Di Sariek

Sarau surau sepi

Aku menunggu di ujung jalan

Dengan payung di tangan

 

Ayah mendengar dinda akan pulang

Sehingga ia kemari

Sebuah bendi konon sudah disiapkan

Buat menjemputmu

 

Dia menyebutnya kereta hantu

Seraya menampik horor itu

Dan langit, dengan sendu

Menaungi ketakutanmu

 

Pelan-pelan, malam menabur gerimis

Susul-menyusul angin dalam dingin

Pohon-pohon seperti kekal dalam kelam

Hingga kudengar Dinda berguman

 

Tempat ini ini menyimpan setengah cerita sedih hidupku

Katamu

Aku hanya membisu

Memandang laut yang bergemuruh