Di Sariek
Sarau surau sepi
Aku menunggu di ujung jalan
Dengan payung di tangan
Ayah mendengar dinda akan pulang
Sehingga ia kemari
Sebuah bendi konon sudah disiapkan
Buat menjemputmu
Dia menyebutnya kereta hantu
Seraya menampik horor itu
Dan langit, dengan sendu
Menaungi ketakutanmu
Pelan-pelan, malam menabur gerimis
Susul-menyusul angin dalam dingin
Pohon-pohon seperti kekal dalam kelam
Hingga kudengar Dinda berguman
Tempat ini ini menyimpan setengah cerita sedih hidupku
Katamu
Aku hanya membisu
Memandang laut yang bergemuruh