Peta Jalan Ketenagakerjaan di Indonesia Tidak Jelas

Jakarta, KPonline – Kebijakan peta jalan (roadmap) bidang ketenagakerjaan Indonesia dinilai belum jelas. Maka itu, Anggota Komisi IX DPR Adang Sudrajat menegaskan, roadmap bidang ketenagakerjaan harus terus dievaluasi dan diperbaiki.

Adang menilai, Indonesia belum memiliki kebijakan peta jalan yang jelas dan ideal untuk diterapkan. Keadaan ini kata Adang, menjadikan Indonesia dapat menjadi negara yang terlambat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Sehingga, berdampak pada ancaman dari sisi persaingan global di masa yang akan datang. “Selama saya duduk di komisi IX ini, saya melihat peta jalan ketenagakerjaan negara ini harus terus dievaluasi dan dilakukan perbaikan,” kata Adang, Sabtu (4/3/2017).

Tujuannya agar ke depannya tidak terkaget-kaget dengan persaingan SDM dari luar yang akan merangsek ke Indonesia akibat perjanjian internasional. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, selama ini kebijakan pemerintah banyak mengundang investor yang bergerak pada sektor yang menyerap ternaga kerja yang tidak membutuhkan keahlian khusus (unskilled worker).

“Jika semakin lama keadaan ini terus berlangsung, akan mengakibatkan bangsa ini makin kehilangan daya saingnya,” ujarnya.

Lapangan kerja yang bersifat unskilled worker tersebut, mengakibatkan tidak sinerginya antara proses pendidikan formal dengan kebutuhan lapangan kerja.

Hal itu terbukti dari masih tingginya angka pengangguran di Indonesia, yaitu sebesar 7,02 juta orang (5,5 persen) menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan.

“Ada sesuatu yang harus dievaluasi secara teliti dan mendetail terkait masalah SDM negara kita,” paparnya.