Perjuangan, Keringat, dan Sepiring Tahu Campur: Potret Aksi Buruh Jatim 2025

Perjuangan, Keringat, dan Sepiring Tahu Campur: Potret Aksi Buruh Jatim 2025

Surabaya, KPonline – Gerakan Serikat Pekerja (GASPER) Jawa Timur kembali menggelar aksi damai pada Kamis (27/11/2025), dengan pusat massa terfokus di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jl. Pahlawan No. 11 Kota Surabaya.

 

Bacaan Lainnya

Aksi ini diikuti oleh puluhan federasi serikat pekerja dan buruh dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka menyuarakan tuntutan yang sama, yakni meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Timur tahun 2026 menjadi Rp 3.356.459, serta kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di kisaran 8,5 hingga 10,5 persen sesuai kondisi ekonomi daerah masing-masing.

 

Dari ribuan peserta aksi, ada hal menarik yang menjadi perhatian: semakin banyaknya pedagang UMKM yang memanfaatkan momentum aksi untuk menawarkan dagangan mereka.

 

Salah satu yang mencuri perhatian adalah pedagang Tahu Campur khas Surabaya, yang tak hanya menjadi pengisi perut namun juga menjadi bagian dari suasana aksi damai yang penuh warna.

 

Bahkan, beberapa peserta aksi terlihat santai menikmati sajian tersebut sambil menunggu hasil perundingan. Hal ini menunjukkan bahwa aksi tidak hanya menjadi ruang perjuangan, tetapi juga ruang ekonomi yang turut menghidupkan pelaku usaha kecil.

 

Salah satunya adalah Imam Anwar, peserta aksi dari Kabupaten Pasuruan yang mewakili PUK SPAMK FSPMI PT ISEKI Indonesia. Imam tampak antusias mencicipi hidangan berkuah tersebut.

Tahu campur yang ia santap merupakan perpaduan bahan-bahan khas Jawa Timur mulai dari tahu goreng, mie kuning, tauge, selada air, perkedel singkong, hingga potongan daging sapi kenyal, otot, dan kikil. Seluruh bahan tersebut kemudian disiram kuah kental berbumbu petis udang yang memberikan rasa gurih kuat dengan sentuhan manis.

 

“Ini enak banget, cocok dimakan pas situasi sekarang dan capek setelah aksi,” ujar Imam sembari tersenyum.

 

Hidangan tersebut semakin nikmat dengan tambahan bawang goreng dan kerupuk udang, memberikan sensasi renyah dan cita rasa yang semakin lengkap.

 

Aksi GASPER Jatim kali ini bukan hanya soal lantangnya suara buruh menuntut keadilan upah, namun juga menghadirkan dinamika sosial dan ekonomi yang turut menghidupkan kegiatan masyarakat, termasuk para pelaku UMKM.

(Dede Faisal RA)

Pos terkait