New Saung Buruh Jababeka Punya Gaya

New Saung Buruh Jababeka Punya Gaya

Bekasi, KPonline – Pergerakan kaum buruh Jababeka tentu tidak hilang begitu saja, kental dengan sebutan “Jababeka Punya Gaya”. Yel-yel itulah yang kerap kali terdengar di Saung Buruh Jababeka.

Menyisir ke area jalan “Unnamed Road”, Pamahan, Jatireja, Cikarang Timur , kabupaten Bekasi tentu akan menemukan tempat yang dinamakan “New” Saung Buruh Jababeka yang digagas oleh Forum Komunikasi Jababeka (FKJ).

Tidak hanya itu “New” Saung Buruh Jababeka menjadi tempat berkumpul dan berdiskusi untuk kalangan buruh yang ada di Jababeka, hingga mampu untuk membangun sebuah gerakan kesadaran sosial yang memberikan manfaat kepada warga sekitar.

Sekretaris Forum Komunikasi Jababeka (FKJ) Topik membeberkan bahwa di tengah kesibukan pengurus FKJ “New” Saung Buruh terus akan dirawat.

“Inilah sebuah dinamika pergerakan khususnya kalangan buruh di Jababeka, biar bisa nyaman menggunakan Saung kami sebagai pengurus Saung tentu akan terus membenahi Sarana dan Prasarna yang ada. Tempat ini bagian dari simbol sejarah yang sudah menorehkan banyak cerita khususnya kaum buruh di Bekasi,” ucap Topik kepada Media Perdjoeangan, Senin (21/07/2025).

Lebih lanjut, Topik bersama pengurus lainnya masih komitmen, dan punya keyakinan besar bahwa berdirinya New Saung Buruh akan terus memberikan dampak positif untuk warga sekitar.

“Tiap tahun di Saung selalu mengadakan kegiatan-kegiatan sosial di antaranya santunan anak yatim, pemeriksaan kesehatan gratis. Kami bersama pengurus FKJ yang lain dalam setiap tahun pasti mengadakan pemotongan hewan Qurban di saat hari raya Idul Adha tiba,” tambah pria asal Bekasi itu.

Senada disampaikan oleh devisi Pembelaan Forum Komunikasi Jababeka M. Indrayana, S.H. di sela kesibukannya mendampingi pasien di Rumah Sakit yang terbentur kendala.

“New Saung Buruh Jababeka dalam naungan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia harus tetap ada sebagai simbol jalannya pergerakan,” ucap M. Indrayana.

Pengurus FKJ terus membuka ruang agar keberadaan Saung Buruh bisa digunakan oleh setiap Pimpinan Unit Kerja (PUK) dalam melaksanakan tugas organisasi. PUK pun bisa menggunakannya ketika Musnik, dan kegiatan lainnya hingga tidak harus menelan biaya yang cukup besar dibanding menyewa hotel.

Selanjutnya pengurus FKJ pun terus memikirkan bagaimana aktifis buruh yang sudah tidak bekerja bisa terus berpartisipasi karena mereka masih aktif dalam menjalankan roda organisasi, hingga mereka tidak akan merasa kecewa terhadap organisasi. (Jhole)