Menularkan Energi Baik

Jakarta, KPonline – Sampai saat ini saya sudah menulis belasan judul buku terkait sejarah PUK. Semacam rekam jejak perjuangan serikat pekerja di tingkat perusahaan.

Ada beberapa serikat pekerja yang kisahnya saya tulis. Dari yang berfederasi hingga yang mandiri, tidak berafiliasi ke mana-mana.

Dari kisah-kisah tersebut, ada banyak pelajaran penting yang kita dapatkan. Tentang berbagai strategi, bagaimana mereka membangun kekuatan, berjuang, bertahan, tumbuh, dan berkembang.

Dengan ditulis, kisah-kisah di atas bisa diwariskan. Setidaknya-tidaknya, inilah cara kita menularkan energi baik. Memang, inilah esensi penulisan kisah perjalanan serikat pekerja di tingkat PUK. Di samping untuk mengingat kembali saat-saat sulit, hingga kemudian kita bisa melangkah sampai hari ini.

Bahwa apa yang kita dapatkan sekarang, tidak serta merta kita dapatkan. Ada perjuangan di sana. Pengorbanan yang tak pernah tergantikan.

Dengan menuliskannya, sesungguhnya kita sedang memperpanjang usia perlawanan.

Ada saatnya nanti kita pasti akan pensiun. Tidak lagi bekerja di perusahaan ini. Dengan dibukukan, jejak langkah kita akan abadi. Sehingga apa yang pernah kita lakukan tak akan hilang tertelan zaman. Bisa dibaca ulang, lintas generasi.

Dalam kaitan dengan itu, saya teringat dengan satu pernyataan menarik dari seorang narasumber. Menurutnya, tempat kerja adalah keluarga.

Ibarat keluarga, hubungan kita melampaui hubungan kerja. Jangan sampai ketika ada yang ter-PHK, hubungan kita pun terputus sampai di sini.

Ibarat keluarga, di antara kita harus saling jaga. Ada keterbukaan. Bersama-sama mencari solusi jika ada permasalahan yang harus dipecahkan.

Kadang, memang, ada saja perbuatan anggota yang menjengkelkan. Bahkan keputusan yang dibuat pengurus tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Namun demikian, mereka selalu memiliki cara untuk mencari jalan keluar.

Semakin kuat serikat pekerja di tingkat pabrik, ia akan memberikan kontribusi yang besar untuk publik. Kalau di internal saja termehek-mehek, sudah barang tentu daya juang untuk eksternal juga akan jelek.