Mengenang Sosok Zulkarnaen Tumengkol, Salah Satu Deklarator SPMI yang Terlupakan

Mengenang Sosok Zulkarnaen Tumengkol, Salah Satu Deklarator SPMI yang Terlupakan

Bekasi, KPonline – Tak banyak yang mengenal Zulkarnaen Tumengkol, salah satu deklarator Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI), merupakan sosok yang berperan penting dalam kelahiran organisasi ini. Meskipun kontribusinya sering terlupakan, namun peranannya tidak dapat diabaikan begitu saja.

Pada tanggal 6 Februari 1999, SPMI dideklarasikan, dan Zulkarnaen Tumengkol menjadi salah satu tokoh yang menghadiri deklarasi tersebut. Namun, apa yang tidak banyak diketahui banyak orang adalah bahwa pada saat deklarasi, materi dan spanduk deklarasi sempat tertinggal di Bandung.

Tanpa ragu, Zulkarnaen Tumengkol mengambil inisiatif untuk mengambil perlengkapan yang tertinggal tersebut dengan naik sepeda motor dari Garut ke Bandung. Tindakan ini menunjukkan dedikasi dan komitmennya terhadap kelahiran SPMI.

“Saat akan dilakukan deklarasi dalam munaslub SPSI LEM saat itu, ada perlengkapan seperti spanduk dan materi tertinggal di Bandung, tanpa ragu Zulkarnaen Tumengkol mengambil perlengkapan tersebut dengan menaiki sepeda motor sejauh kurang lebih 75 km atau tiga jam perjalanan,” kenang salah satu pengurus PC SPL FSPMI Cimahi.

Lebih lanjut diketahui bahwa Zulkarnaen Tumengkol adalah pekerja PT.Chitose dengan posisi Manajer Engineering dan membawa PUK SPSI LEM PT.Chitose pindah ke SPMI saat itu. “PUK SPL FSPMI PT.Chitose menjadi bagian dari FSPMI saat ini tak lepas berkat semangat dan perjuangan bung Tumengkol,” kata Yayan.

Meskipun kontribusinya besar, Zulkarnaen Tumengkol sering terlupakan dalam narasi sejarah SPMI. Namun, dengan mengenang kembali peranannya, kita dapat melihat betapa pentingnya kontribusi setiap individu dalam membentuk organisasi yang kuat dan solid.

Dengan demikian, Zulkarnaen Tumengkol patut dihormati sebagai salah satu deklarator SPMI yang berperan penting dalam sejarah organisasi ini. Semoga kontribusinya dapat menjadi inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya. (Yanto)