Probolinggo, KPonline – Gelombang solidaritas dari luar wilayah Kabupaten Probolinggo kian menguat menjelang Aksi Unjuk Rasa Buruh yang dijadwalkan pada Kamis, 18 Desember 2025. Aksi ini mendapat dukungan penuh, salah satunya dari Lia Mayangsari, Ketua Exco Partai Buruh Lumajang, yang dikenal sebagai aktivis buruh perempuan dengan orasi yang keras, tegas, dan berani menyuarakan nasib kaum buruh.
Kehadiran Mbak Lia di barisan perjuangan FSPMI Kabupaten Probolinggo ini memberikan semangat tambahan bagi ratusan buruh yang akan turun ke jalan di depan Kantor Bupati Probolinggo dan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
“Perjuangan buruh di Probolinggo adalah perjuangan kita semua. Tidak ada toleransi untuk upah yang tidak layak dan layanan kesehatan yang buruk. Kami dari Lumajang hadir untuk menegaskan bahwa suara buruh adalah suara keadilan,” tegas Lia Mayangsari.
Aksi damai yang telah diberitahukan dan suratnya telah diterima oleh Kasat Intelkam Polres Probolinggo ini, membawa tiga tuntutan fundamental yang ditujukan langsung kepada Bupati Probolinggo:
1. Tetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sesuai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Jawa Timur (rekomendasi DEN): Mendesak penetapan UMK yang mencerminkan biaya hidup yang realistis dan sesuai dengan rekomendasi standar nasional.
2. Rekomendasikan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) sebesar 10%: Menuntut adanya peningkatan upah minimum khusus untuk sektor-sektor tertentu sebesar 10% dari UMK yang ditetapkan.
3. Perbaikan/Reformasi Layanan Kesehatan: Menuntut reformasi total terhadap sistem dan kualitas layanan kesehatan yang menjadi hak setiap pekerja dan warga negara.
Solidaritas yang dipimpin oleh tokoh seperti Lia Mayangsari menunjukkan bahwa isu pengupahan dan layanan kesehatan telah menjadi perhatian regional yang serius. (Alex)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
