Jakarta, KPonline-Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun ini terasa istimewa dengan kehadiran dua tokoh penting negara, yaitu: Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) Jenderal Agus Subianto.
Kehadiran mereka dalam May Day 2025, di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, pada 1 Mei 2025, menjadi simbol kuat solidaritas pemerintah terhadap perjuangan dan aspirasi kaum pekerja di Nusantara.
Kurang lebih dua ratus ribu buruh dari empat Konfederasi Serikat Pekerja hadir dalam May Day ini, yaitu: Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). Dimana mereka berasal dari wilayah Jawa Barat, DKI Banten dan Jawa Timur dengan membawa pesan damai yang dikemas ke dalam 6 tuntutan, serta harapan akan masa depan yang lebih layak dan sejahtera bagi kelas pekerja atau kaum buruh.
Kehadiran Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI mengisyaratkan bahwa keamanan nasional tak hanya berarti menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga memastikan kesejahteraan para pekerja sebagai tulang punggung pembangunan bangsa.
Sebab, stabilitas nasional tidak bisa terwujud tanpa keadilan sosial bagi seluruh rakyat, termasuk para buruh. Pemerintah dan aparat pertahanan hadir di sini bukan untuk mengawasi, melainkan untuk mendengar dan berdiri bersama.
Tak hanya itu, kehadiran kedua petinggi keamanan negara tersebut menggambarkan bahwa militer hadir dalam May Day bukan sebagai simbol kekuasaan, tetapi sebagai mitra dalam menjaga kedamaian, keadilan, dan kemajuan negeri ini.
Kelas pekerja atau kaum buruh pun beranggapan bahwa berkehadiran kedua tokoh tersebut sebagai bentuk penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi buruh yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi nasional, bahkan dalam situasi krisis.
Dan menurut Sofyan sebagai anggota serikat buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Pimpinan Said Iqbal saat diwawancarai oleh Media Perdjoeangan dalam May Day, menilai langkah yang diambil kedua petinggi keamanan negara dengan menghadiri pelaksanaan May Day 2025 di Monas adalah sebagai bukti nyata keterbukaan pemerintah terhadap suara rakyat pekerja.
“Peringatan May Day 2025 menjadi momentum penting, dimana kehadiran Sjafrie Sjamsoeddin dan Agus Subianto adalah sinyal kuat untuk memperkuat ikatan antara negara dan rakyatnya,” pungkasnya.



