Makassar, KPonline-Tahun 2012 menjadi tahun yang penuh gejolak bagi pekerja di sektor ketenagalistrikan. Ditengah situasi kerja yang tidak menentu, outsourcing yang merajalela, dan minimnya perlindungan tenaga kerja, muncul sosok sederhana namun penuh semangat juang: Fadli Yusuf.
Sebagai teknisi lapangan di Sektor Ketenagalistrikan, Fadli Yusuf tahu betul rasanya bekerja siang malam demi menjaga pasokan listrik tetap stabil untuk jutaan rakyat. Namun, dibalik tanggung jawab besar itu, statusnya hanya pekerja outsourcing. Tak ada jaminan kerja jangka panjang, tidak ada kepastian penghasilan layak, dan sering kali pekerja seperti dirinya menjadi korban sistem kontrak yang sewenang-wenang.
Saat itu, sebagian besar rekan-rekannya memilih diam. Tapi tidak dengan Bung Fadli sapaan akrabnya.Pada tahun 2012, Fadli memutuskan untuk bergabung dengan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Ia tahu, perubahan tidak akan datang dengan sendirinya. Ia mulai dari langkah kecil dimulai dengan mengajak rekan-rekannya diskusi selepas jam kerja, menyebarkan pemahaman soal hak-hak buruh, dan mendorong mereka untuk berani bersuara.
Tantangan datang bertubi-tubi. Fadli pernah dipanggil oleh atasan karena dianggap ‘mengganggu’ ketertiban kerja.Ia pernah dipindahkan lokasi kerja secara mendadak, dan tidak jarang menerima ancaman halus. Akan tetapi semangatnya tidak padam, ia berkata, “Kalau kita diam hari ini, anak-anak kita nanti akan mewarisi ketidakadilan ini, kita harus putus rantainya sekarang”.
Dengan dukungan FSPMI, Fadli mulai menyuarakan tuntutan ke perusahaan dan pemerintah, ia memperjuangkan pengangkatan pekerja OS menjadi pegawai tetap, perbaikan standar keselamatan kerja, serta kejelasan status kerja di sektor ketenagalistrikan.
Puncaknya, diakhir 2012, Fadli turut memimpin aksi Damai Nasional bersama buruh-buruh dari berbagai daerah. Aksi ini membuka mata publik bahwa dibalik terang lampu rumah dan industri, ada pekerja-pekerja yang belum merasakan terang keadilan.
Perjuangan Fadli menjadi inspirasi banyak pekerja OS PLN dan sektor ketenagalistrikan lainnya. Ia membuktikan bahwa seorang teknisi biasa pun bisa menjadi pelopor perubahan. Kini, Fadli dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam gerakan buruh ketenagalistrikan di Indonesia, yang terus mengadvokasi nasib pekerja agar lebih manusiawi dan adil.
#Pesan dari Kisah Bung Fadli Yusuf: “Perubahan tidak datang dari diam, tetapi dari keberanian untuk bersuara. Keadilan bukan hadiah, melainkan hasil perjuangan. Buruh bukan mesin. Mereka punya hak, martabat, dan masa depan yang layak”
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
