Ketua FSPMI Tuban Bantah Tudingan Sumber Kerugian PT DIO Akibat Performa Buruh Metal



Tuban, KPOnline – Ketua Konsulat Cabang FSPMI Tuban, Duraji membantah tudingan bahwa performa buruh metal jadi biang kerok kerugian yang dialami PT Delta Indratama Orion (DIO) selama setahun memegang pekerjaan di PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG).

Menurut Duraji, capaian target produksi sak semen yang rendah bukan karena kinerja buruh yang tergabung di FSPMI kurang maksimal, namun banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya soal kondisi mesin.

“Selama ini mesin produksi sering rusak, otomatis aktivitas produksi juga berhenti. Dan ini bukan kemauan pekerja,” tuturnya, Kamis (18/1/2024).

Kendala lain, perusahaan kerap kali mengganti bahan baku sak semen dengan kualitas dibawah standart, tak jarang sak semen yang sudah dikirim ditolak oleh konsumen. Kemudian jadwal produksi kantong semen yang sering berubah – ubah.

“Misalnya kantong produk merk A di tiba – tiba di ganti produk kantong merk lain. Tentunya butuh waktu untuk menyetel mesin,” imbuh Duraji.

Kemudian, ujar Duraji, adanya permintaan produk kantong baru dari pasar luar yang menyebabkan mesin produksi tidak bisa dioperasikan dengan kecepatan maksimum, akibatnya capaian produksi tidak dapat memenuhi target yang telah ditentukan.

“Belum lagi bulan Januari hingga Agustus jumlah Aval cukup tinggi di produksi sak wofen,” ujarnya.

Karenanya, Duraji berharap kepada manajemen PT DIO supaya tidak memunculkan isu – isu yang dapat membuat gaduh. Pria yang juga Ketua Exco Partai Tuban itu mendorong agar manajemen PT DIO tetap fokus untuk memenuhi tanggungjawabnya membayar uang talih asih atau kompensasi akhir kontrak.

“Kami berharap manajemen PT DIO profesional. Sebelum awal Febuari uang kompetensi harus di bayar,” pintanya.

Sebelumnya, dikutip dari dari Bloktuban.com, PT Delta Indratama Orion (DIO) kabarnya mengalami kerugian hampir Rp5 miliar selama setahun menjalin kerjasama dengan PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Data kerugian tersebut dirilis bebarengan dengan aksi demonstrasi ratusan buruh FSPMI di Kantor PT DIO di Senin (15/1/2024) untuk menagih kekurangan gaji, uang makan, tunggakan BPJS, serta uang kompensasi akhir kontrak.

Direktur PT DIO, Daryanto menjelaskan, bahwa saat ini keuangan perusahaannya tengah dalam kondisi tidak baik – baik saja. Selama memegang pekerjaan di IKSG, ia menilai performa kinerja pekerja yang tergabung serikat metal kurang maksimal.

“Hal itu yang menyebabkan PT DIO merugi, karena antara borongan dengan kinerja tidak seimbang,” terangnya.

Lebih lanjut, Daryanto menegaskan bahwa kontrak kerja antara PT DIO dengan IKSG melalui sistem borongan. Disisi lain kontrak PT DIO dan karyawan sistemnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) fix.

“Sederhananya kalau karyawan PT DIO tidak kerja maka tidak ada pembayaran dari IKSG. Sedangkan jika karyawan tidak ada kerjaan, PT DIO harus tetap memberi gaji. Disinilah ketidakberimbangannya,” tegasnya.

Sementara itu, Manajer Operasional PT DIO, Nafiq menambahkan, semua tuntutan dari para buruh sudah dipenuhi, tinggal beberapa yang belum karena kondisi perusahaan masih merugi.

“Gaji sudah kami bayarkan tinggal kekurangan sedikit saja. Itupun jumlahnya tidak besar,” tambahnya.

Kendati perusahaan merugi, ujar Nafiq, bahwa PT DIO tetap berupaya memenuhi hak karyawan, hanya saja butuh waktu dan akan tetap diselesaikan secara bertahap.

“Yang perlu diketahui juga saat ini masih terdapat tagihan PT DIO di IKSG yang belum terbayar. Kami berharap para buruh untuk bersabar menjelang tahun politik 2024 ini,” pungkasnya. (SAMSUL MA’ARIF/TUBAN).

Pos terkait