Kecelakaan Kerja di Area PT. ADEI Kembali Terjadi, Pemanen Sawit Meregang Nyawa Tersengat Listrik

Kecelakaan Kerja di Area PT. ADEI Kembali Terjadi, Pemanen Sawit Meregang Nyawa Tersengat Listrik

Pelalawan, KPonline – Kecelakaan kerja kembali terjadi di area perusahaan PT. Adei Plantation dan Industri. Dalam waktu yang berdekatan pekerja panen meregang nyawa akibat tersengat listrik di area kerja perusahaan yang beroperasi di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan tersebut, Kamis (08/05/2024).

Kejadian terjadi pada selasa pagi pukul 08.20 (06/05/2025), korban berinisial RS (38) asal Sumatera Selatan tersebut bekerja sebagai pemanen, korban tersengat arus listrik jaringan PLN Divisi 8 PT. Adei menuju Desa Bunut yang terletak di Desa Sungai Buluh Kecamatan Bunut.

Saat korban hendak memanjangkan dan menegakkan tiang Fiber di sekitaran Jaringan PLN divisi 8. Fiber tersebut tersangkut dan menyentuh pada aliran listrik sehingga korban meninggal dunia ditempat kejadian.

Ketua PUK FSPMI, Handoko membenarkan telah terjadi kecelakaan kerja, sehingga memakan korban, kami akan tetap mengawal kasus tersebut agar apa yang menjadi hak pekerja tersebut dapat diterima oleh keluarga sesuai dengan aturan ketenagakerjaan.

Beliau juga menghimbau kepada rekan rekan pekerja dan anggota PUK SPPK FSPMI PT. ADEI, agar selalu berhati-hati dalam melakukan pekerjaan yang cukup beresiko dan selalu menggunakan alat pelindung diri guna meminimalisir kecelakaan kerja yg berakibat fatal, dikarenakan sudah sering terjadi.

Seorang pekerja menyampaikan, “Seperti daerah kami divisi 8 memiliki jarak yang jauh dari klinik yang disediakan perusahaan, harusnya perusahaan menyediakan satu unit mobil Ambulance yang dilengkapi dengan tabung oksigen dan alat kesehatan guna melakukan pertolongan pertama atau disediakan fasilitas yang memadai”.

“Kejadian ini sudah ada beberapa korban yang juga mengalami kejadian tersengat listrik namun masih bisa terselamatkan, saya harap hal seperti ini tidak terjadi lagi, saya tidak bisa membayanhkan bagaimana perasaan keluarganya”, tutupnya.

Pihak perusahaan sudah dihubungi dan konfirmasi untuk dimintai keterangan, namun belum ada jawaban yang diberikan sampai berita ini diterbitkan. (Selamat Riyanto)