Posko Perjuangan Buruh PT. Pakerin yang berada di depan kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, yang sudah 11 hari berdiri untuk memperjuangkan nasib buruh. (21/09/2025)
Surabaya, KPonline – Memasuki hari ke-11, Posko perjuangan buruh PT Pakerin Minggu (21/9/2025), masih tetap berdiri di depan Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Jl. Pahlawan 110, Bubutan, Surabaya.
Posko yang terbuat dari terpal dan berbagai banner yang ditali rafia, kontras dengan megahnya kantornya Gubernur Khofifah yang berdiri kokoh dan bersih. Posko buruh ini sebagai simbol perjuangan dan perlawanan. Sedangkan Kantor pemerintahan adalah simbol kekuasaan dan kepemimpinan.
Berdirinya posko perjuangan di depan Pemprov jatim, tidak terlepas dari permasalahan buruh PT. Pakerin yang sudah 5 bulan belum mendapatkan gaji. Sebagai puncak tertinggi kekuasaan dan kepemimpinan di Jatim, sudah selayaknya buruh mengadu ke Gubernur.
Keberadaan posko buruh PT. Pakerin, mungkin mencoreng pemerintahan Khofifah, karena merusak pemandangan dan citra pemprov. Kasus buruh PT. Pakerin menjadi PR besar pemerintahan dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan dan keberlangsungan ekonomi masyarakat.
Dari pantauan media, selain posko perjuangan yang berupa tenda, buruh PT. Pakerin juga membuat dapur umum. Dapur umum digunakan untuk memasak dan menyiapkan sajian bagi buruh yang menginap.
“Kami terpaksa membuat dapur umum disini, untuk menghemat pengeluaran dan membantu ketersediaan konsumsi. Bagaimana lagi, ini urusan perut, 5 bulan belum digaji”, ujar salah satu korlap.
Dapur umum buruh dilengkapi dengan kompor, elpiji, panci, wajan dan peralatan dapur lainnya. Adapun masakan yang disajikan juga sangat sederhana, sekedar untuk mengganjal perut agar tidak kelaparan.
Permasalahan internal PT. Pakerin selain menyeret ribuan buruh, puluhan ribu keluarga buruh juga ikut menjadi korban. Jika dihitung dengan masyarakat sekitar perusahaan, bisa ratusan ribu orang terdampak akibat berhentinya operasional perusahaan.
“Banyak keluarga buruh dan masyarakat sekitar terdampak permasalahan PT. Pakerin ini, dari mulai anak tidak bisa sekolah, kemiskinan meningkat bahkan ancaman PHK, ” Ucap Samsul salah satu buruh PT. Pakerin.
Di hari ke-11, belum ada tanda-tanda permasalahan akan terselesaikan. Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil, belum juga menemui buruh yang “ngekost” didepan kantornya.
Tidak ada yang tahu sampai kapan posko perjuangan ini berdiri. Tetapi jika gaji belum dibayarkan, buruh PT. Pakerin akan terus mendirikan tenda. Bukan untuk mencoreng pemprov namun untuk memastikan hak dan masa depan buruh yang sedang tidak jelas nasibnya.
(Indah W. – Kontributor Jawa Timur)
