Juli Basaroni Tukang Mie Ayam Jadi Caleg di Dapil 6 Nomor Urut 11

Karawang, KPonline – Seorang pedagang Mie Ayam keliling telah lolos menjadi Calon anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Karawang dengan Nomor Urut terakhir yaitu nomor 11 di Daerah Pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi Kecamatan Karawang Timur, Majalaya, Klari, Purwasari dan Ciampel Yaitu Juli Basaroni. Kamis (25/1/24).

Juli Basaroni dengan panggilan akrabnya Bung Jul yang saat ini telah berusia 42 tahun, seorang pedagang mie ayam keliling yang menjadi caleg DPRD Karawang dan telah memiliki empat anak, gerobak mie ayamnya juga di Cat Warna orange dan di tempel Stiker Tandemnya dari Caleg DPR RI dan Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat. sehingga saat berdagang dia bisa sambil berkampanye.

Bacaan Lainnya

Bung Jul ini sempat bekerja sebagai buruh pabrik sampai akhirnya di PHK secara sepihak oleh perusahaan pada tahun 2012.

Pasca di-PHK, Bung Jul silih berganti profesi untuk menghidupi 4 anaknya, Mulai dari pedagang kelontong, Pecel lele, hingga akhirnya kini berjualan mie ayam dengan pendapatan rata-rata Rp100.000 per hari.

“Saya masuk kategori masyarakat miskin kota. Keluarga saya terdaftar dalam bantuan masyarakat tidak mampu. Saya bisa disebut caleg miskin,” ungkapnya.

Selama menjadi caleg, Bung Jul mengaku telah menghabiskan uang sebesar Rp1,5 juta, untuk proses pengurusan adminstrasi pendaftaran caleg hingga kampanye.

“Kadang saya berpikir, makan saja terbatas, saya mau jadi calon, apalagi saya melawan namanya politik uang. Walau kita tidak pakai politik uang, tapi segala sesuatu butuh uang,” katanya.

Untuk mengakali biaya APK, Juli mengaku mendapat bantuan dari caleg lain tingkat DPR RI dan DPRD provinsi.

“Jadi pamflet, stiker dan banner-nya itu dari tim nya Caleg DPR RI dan DPRD Provinsi, dari caleg Partai Buruh di pusat dan provinsi. Kami saling berkolaborasi dalam kampanye,” tambahnya.

“Ada beberapa yang beli (mie ayam) bilang, ini foto bapak? Kaget mereka, memang bisa tukang mie ayam jadi caleg. Ini buktinya saya bisa, artinya tidak pakai uang ya,” kenangnya Bung Jul.

“Ada juga yang bilang sok-sokan, dagang mie ayam mau jadi calon, tapi saya meyakini ini adalah proses,” katanya.

Selain itu, Bung Jul sering melakukan Sasatu atau Salam Satu Pintu berkampanye dengan mengunjungi rumah demi rumah di dapilnya, harapannya warga yang di temui bisa memilih Bung Jul yang sudah di instruksikan oleh Presiden Partai Buruh agar bisa meraup suara banyak dan memilih Caleg nya dengan cara Sasatu ini.

Saat Sasatu Bung Jul membagikan brosur 13 Platform Partai Buruh dan kaos di dekat rumahnya.

“Permisi, saya pedagang mie ayam. Saya jadi caleg, Mohon do’a dan dukungannya dari Ibu. Kalau ada butuh bantuan jaminan kesehatan seperti BPJS menunggak dan pelayanan kesehatan lain, bisa hubungi saya, gratis,” katanya.

Mendengar itu, seorang perempuan mengatakan, “Mudah-mudahan sukses dan jadi wakil rakyat yang amanah.”

Dengan keterbatasan modal yang dimiliki, Bung Jul tetap berharap dapat menang, meyakini segala perubahan itu melalui proses dan Opitimis Partai Buruh akan lolos parlementary Thrshold 4 % di Suara sah Nasional.

“Saya meyakini semua segala sesuatu perubahan itu harus melalui proses, kadang kadang proses itu tanpa kita sadari banyak kendala – kendala yang harus kita lalui. Salah satu nya kendala yang saya hadapi ini dan saya juga opitimis Partai Buruh akan lolos parlementary Thrshold 4 % di Suara sah Nasional ,” tutupnya.

Pos terkait