Idul Fitri Tanpa Ayah

Idul Fitri Tanpa Ayah

Hari ini adalah hari yang spesial, hari raya Idul Fitri. Aku telah menyiapkan diri untuk merayakannya bersama keluarga. Namun, tahun ini ada yang berbeda. Ayahku tidak ada di sampingku.

Ayahku meninggal dunia beberapa bulan yang lalu. Aku masih ingat saat itu, aku merasa kehilangan yang sangat besar. Ayahku adalah orang yang sangat aku cintai dan hormati.

Sekarang, aku harus merayakan Idul Fitri tanpa ayahku. Aku merasa sedih dan kosong. Tapi, aku tahu bahwa ayahku ingin aku bahagia dan tidak sedih.

Aku mengingat kata-kata ayahku sebelum dia meninggal. “Anakku, jangan pernah menyerah. Selalu berjuang dan berdoa. Allah SWT akan selalu bersamamu.”

Aku mengambil napas dalam-dalam dan memutuskan untuk tidak menyerah. Aku akan merayakan Idul Fitri ini dengan penuh semangat dan rasa syukur.

Aku berdiri dan memasuki ruang tamu. Ibu dan adikku sudah menunggu aku di sana. Kami semua memeluk dan bermaafan. Kami juga berdoa bersama untuk ayahku yang telah meninggal.

Setelah itu, kami semua pergi ke masjid untuk melakukan shalat Idul Fitri. Aku merasa sedikit lega karena aku bisa merayakan Idul Fitri dengan ibu dan adik ku.

Setelah shalat, kami semua kembali ke rumah dan menikmati makanan yang telah disiapkan oleh ibu. Aku merasa bahagia karena aku bisa merayakan Idul Fitri dengan keluargaku.

Meskipun ayahku tidak ada, aku tahu bahwa dia akan selalu bersamaku. Aku akan selalu mengingat kata-kata ayahku dan berjuang untuk menjadi orang yang lebih baik.

Idul Fitri tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tapi aku tetap merasa bahagia dan bersyukur karena dapat merayakannya bersama keluargaku.

Cerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang dialami penulis yang baru saja kehilangan seorang ayah, sehingga lebaran 1446 H sangat berbeda dengan tahun sebelumnya.