Bekasi, KPonline – Skorsing dan PHK yang diduga dilakukan secara sepihak oleh manajemen PT. Indonesia Polymer Compound (IPC) kepada 40 orang anggota dan pengurus PUK SPEE FSPMI PT. Indonesia Polymer Compound sebelum lebaran membuat keluarga pekerja kaget. Pasalnya, PHK dilayangkan melalui surat yang dikirimkan ke rumah 40 pekerja yang di PHK tersebut.
Pihak PC SPEE FSPMI Bekasi akhirnya membuat Surat Intruksi untuk melakukan aksi solidaritas kepada PUK IPC yang 40 anggota dan pengurusnya di PHK. Surat intruksi aksi unjuk rasa dibuat selama 3 hari yaitu dari 10 sampai 12 Mei 2023.
Pada hari pertama, Rabu (10/05/2023), aksi unjuk rasa dimulai pada pukul 10.30 wib dengan ratusan massa solidaritas yang mengawal aksi unjuk rasa tersebut.
Mokom FSPMI Purwakarta turut mengawal aksi tersebut dipimpin Supriyatno selaku Pangkorda Garda Metal. Selain itu, M. Sholeh dari perwakilan PC SPEE FSPMI Bekasi juga terlihat di atas mokom yang parkir di gerbang barat PT. IPC.
Dari informasi yang didapat Media Perdjoeangan, rencananya akan diadakan bipartit antara perwakilan PUK IPC dan managemen IPC bersama Dinasker Kab.Bekasi.
Namun hingga sampai sore belum ada informasi terkini terkait perundingan tersebut. Massa aksi buruh dibuat meradang. Mereka merasa dipermainkan oleh pihak managemen PT. IPC.
Orasi demi orasi disampaikan secara bergantian di antaranya dari M. Sholeh (PC SPEE FSPMI Bekasi), Supriyatno (Pangkorda Garda Metal Kab/Kota Bekasi), Novel (PP SPEE FSPMI), Eko Budiman (Ketua Forum MM210) dan Komarudin (Ketua Forum Luar kawasan).
Hingga berita diturunkan jelang sore, massa solidaritas buruh masih tetap bertahan untuk mengawal unjuk rasa PUK SPEE FSPMI PT. IPC sambil menunggu massa lain berdatangan setelah pulang kerja.
Sesuai surat intruksi, aksi rencananya akan tetap dilakukan pada 11 – 12 Mei 2023 hingga tuntutan dipenuhi yaitu dipekerjakan kembali 40 orang anggota dan pengurus PUK SPEE FSPMI PT. Indonesia Polymer Compound. (Ocha)
