Surabaya KPOnline,(29/10/2015)
Aksi unjuk rasa dalam rangka “Menolak PP No 78 tahun 2015” yang baru saja di tanda tangani Presiden Jokowi terus berlanjut,terbitnya PP ini benar benar membuat resah para buruh.berbagai cara untuk melakukan penolakan pun dilakukan para buruh,mulai dari konvoi ,unjuk rasa dan melakukan aksi tetrikal dalam upaya mengetuk hati pemerintah agar mencabut PP tersebut.
Di Surabaya sendiri sejak tanggal 28 Oktober 2015 hingga malam ini tanggal 29 Oktober 2015 juga terjadi aksi unjuk rasa yang masiv,dihari pertama mereka melakukan aksi di Gedung Negara Grahadi dengan massa lebih dari 1000 orang yang tergabung dalam aliansi GBS (GERAKAN BURUH SURABAYA) yang beranggotakan FSPMI,FEDERASI SERIKAT BURUH KEADILAN (FESBUK KSN),FEDERASI SERIKAT BURUH MADANI (FSBMKSN).
Dihari ini aksi unjuk rasa di lakukan sendiri oleh FSPMI Surabaya yang dikoordinir oleh Konsulat Cabang FSPMI Surabaya Doni Ariyanto beserta Garda Metal nya.Apa yang mereka suarakan masih sama yakni “Segera Cabut PP NO 78 tahun 2015”.Massa aksi sendiri tidak hanya terdiri dari laki laki namun juga banyak terdapat buruh perempuan .
Dari siang hari mereka berunjuk rasa di Disnaker Surabaya dan DPRD Surabaya,dan tidak berhenti sampai disitu ,para buruh yang merasa dizolimi atas peraturan pemerintah yang baru tersebut juga melakukan aksi kembali pada sore pukul 17.30 hingga malam hari ini,di Kawasan Industri SIER yang ramai dilalui kendaraan.
Dalam pergerakan ini mereka memilih dengan cara longmarch , menggunakan alat peraga berupa Banner tuntutan bertuliskan “Naikkan UMK Surabaya 2016 sebesar 3,5 Juta dan Cabut PP No 78 tahun 2015”,bendera FSPMI dan Mobil Komando .Ketika menemui perempatan mereka berhenti untuk melakukan orasi sambil sedikit demi sedikit menutup jalan . ada sekitar 5 titik lokasi yang mereka pakai untuk menyampaikan tuntutan.
Di dalam orasinya Doni ariyanto juga menuntut “Turunkan Jokowi,karena telah gagal memimpin negara,dan tidak bisa mewujudkan janji janji kampanyenya “..yang disambut teriakan hidup buruh oleh massa aksi.Aktifis buruh dari Ngawi ini juga mengancam akan mengkoordinir Buruh se Surabaya untuk melakukan MOGOK DAERAH pada tangggal 4 November 2015 bila tuntutan mereka tidak di penuhi.
Menjelang pukul 21.30 wib tepatnya di perempatan kawasan industri Berbek I (depan pabrik TJOKRO) mereka melakukan aksi bakar ban dan melakukan tarian rakyat,tak ayal jalur utama Kawasan inipun menjadi lumpuh total,asap mengepul pekat keudara,teriakan teriakan lantang penolakan PP Pengupahan semakin riuh,ratusan bendera berkibar diudara seolah tiada kata lelah bagi mereka.
Salah seorang masa aksi, Tedjo(28 tahun) mengatakan pada pengendara yang terjebak kemacetan “maaf pak ini terpaksa kami lakukan karena Pemerintah tidak menghargai kami,karena pemerintah ingin menerapkan upah murah di Indonesia,ini demi keluarga kami,kami ingin anak kami bisa sekolah tinggi namun bagaimana mungkin bisa terwujud bila pemerintah menerapkan Upah Murah.
Aksi buruh surabaya ini berakhir pada pukul 22.30 wib,sambil longmarch mereka kembali ke Omah Perjuangan (sebuah tempat yang biasa mereka gunakan untuk belajar bersama tentang perburuhan).
(anam)