Bogor, KPonline – Delegasi FSPMI Bogor turut hadir dalam Konsolidasi Akbar KSPI–ITUC yang digelar di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Bekasi. Kehadiran ini menjadi wujud komitmen FSPMI Bogor dalam memperkuat gerakan buruh dan menyatukan langkah perjuangan lintas wilayah. Senin, (10/11/25).
Ketua KC FSPMI Bogor, Komarudin, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat buruh Bekasi yang dinilai mampu menjadi teladan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Ia menegaskan bahwa konsolidasi ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan wadah untuk menyatukan energi dan memperkuat tekad perjuangan bersama.
“Kami berharap semangat perjuangan di Bekasi, baik dalam hal solidaritas maupun perhatian pemerintah daerah, dapat menular ke wilayah lain. Upah didorong naik, kebijakan pemerintah berpihak kepada buruh, semua itu sangat penting untuk diperjuangkan bersama,” ujar Komarudin.
Lebih lanjut, Komarudin menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah. Menurutnya, tanpa keberpihakan terhadap kesejahteraan pekerja, perjuangan buruh sering kali berjalan sendiri. Karena itu, konsolidasi seperti ini diharapkan menjadi pemantik agar setiap daerah semakin aktif memperjuangkan kenaikan upah, menolak sistem outsourcing yang merugikan, serta mendorong regulasi ketenagakerjaan yang lebih adil.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai isu strategis turut dibahas, di antaranya adalah tuntutan kenaikan upah minimum tahun 2026 sebesar 10,5–15 persen, pencabutan PP 35/2021, serta desakan terhadap pengesahan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang lebih berpihak pada pekerja.
Kehadiran Komarudin bersama rombongan FSPMI Bogor di Konsolidasi Akbar KSPI–ITUC ini diharapkan memperkuat sinergi antarwilayah, mempertegas solidaritas nasional buruh, dan menjaga nyala perjuangan demi kesejahteraan bersama.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
