Hari Buruh Internasional, atau May Day, adalah hari yang sangat spesial bagi Linda, seorang buruh di Tangerang. Setiap tahun, Linda selalu menantikan hari ini dengan penuh semangat dan harapan.
Linda bekerja di sebuah pabrik tekstil di Tangerang, dan dia telah menjadi bagian atau anggota serikat pekerja/buruh di sana selama beberapa tahun. Dia tahu betapa pentingnya May Day sebagai hari untuk memperjuangkan hak-hak buruh dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Pada pagi hari May Day, Linda bangun lebih awal dari biasanya. Dia mempersiapkan diri dengan mengenakan kaos dan topi dengan logo serikat buruh, serta membawa spanduk yang telah disiapkan oleh rekan-rekannya yaitu enam tuntutan buruh di May Day 2025.
Setelah itu, Linda berangkat ke titik kumpul yang telah ditentukan, yaitu di depan pabrik tempat dia bekerja. Di sana, dia bergabung dengan ratusan buruh lainnya yang juga akan mengikuti perayaan May Day.
Usai turun dari bus bersama-sama, mereka berjalan kaki menuju Monas, sambil membawa spanduk dan mengumandangkan slogan-slogan perjuangan buruh. Linda merasa bangga menjadi bagian dari gerakan buruh yang kuat dan solid.
Di Monas, Linda dan rekan-rekannya bergabung dengan ratusan ribuan buruh lainnya dari seluruh Indonesia. Mereka mendengarkan orasi dari pemimpin serikat buruh dan pidato politik presiden Prabowo Subianto. “Ini pengalaman yang tidak akan terlupakan dan akan menjadi sejarah sebuah peringatan May Day di hadiri Presiden Republik Indonesia,” kata Linda.
Linda merasa terinspirasi oleh semangat dan kesolidan buruh yang hadir di May Day kali ini. Dia yakin bahwa dengan bersatu, berjuang bersama, dan bersinergi dengan pemerintah mereka dapat mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Setelah acara May Day selesai, Linda kembali ke rumah dengan perasaan yang puas dan bangga. Dia tahu bahwa May Day bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang perjuangan dan kesolidan. Dan dia siap untuk terus berjuang bersama rekan-rekannya untuk mencapai hak-hak buruh yang lebih baik. (Yanto)