Buruh Jawa Timur Siaga, Menolak “Ditikung di Lap Terakhir”

Buruh Jawa Timur Siaga, Menolak “Ditikung di Lap Terakhir”

Surabaya, KPonline – Rabu, 24 Desember 2025, waktu menunjukkan pukul 18.23 WIB, Buruh Jawa Timur masih bertahan di jalanan untuk memastikan Gubernur tidak menggunakan nilai indeks tertentu sebesar 0,5 untuk formulasi kenaikan upah 2026.

 

Bacaan Lainnya

FSPMI, FSP KEP KSPI, FSP KEP SPSI, SARBUMUSI, RTMN SPSI, SPKEP SPSI, SPN bersatu dalam perjuangan ini, sejak pagi mereka sudah memenuhi jalanan untuk menunjukkan keseriusan.

 

Kali ini kaum Buruh lebih waspada dan mengevaluasi perjuangan upah ditahun sebelumnya yang selalu “ditikung di Lap terakhir ” yakni dimana setiap proses rekomendasi upah dari Kab/Kota hingga Provinsi sudah dilalui namun justru Gubernur merubah nilai menjadi lebih kecil dari rekomendasi di detik detik terakhir penetapan upah.

 

Sebagai contoh adalah Keputusan sebelumnya (23/12) terkait Upah Minimum Provinsi , Gubernur terbukti tidak ada niat untuk menaikkan upah sesuai dengan Kebutuhan Hidup layak 2025 , yang seharusnya sebesar Rp 3,575,938 hanya ditetapkan sebesar Rp 2,4 juta.

 

Oleh karena nya mereka memilih untuk bertahan di jalan Basuki Rahmad dari pada datang ke Kantor Gubernur, mereka menuntut agar baik pihak Pemprov Jatim dan Pimpinan Buruh lah yang datang menemui massa aksi.

 

Lebih dari 10 mobil Komando berhenti dan memutar musik, tanpa ada orasi orasi sementara ratusan sepeda motor diparkir ditengah jalan sedangkan massa aksi duduk duduk di aspal bahkan ada yang tiduran.

 

Di setiap saat terdengar dari Mobil Komando informasi tentang provinsi provinsi lain yang telah menetapkan Upah.

 

Kali ini mereka tidak ingin lagi kalah di putaran terakhir, mereka ingin pulang dengan membawa kemenangan untuk satu tahun mendatang.

(Khoirul Anam)

Pos terkait