Boing : Jakarta, Harus Jadi Panggung Politik Bagi Partai Buruh

Boing : Jakarta, Harus Jadi Panggung Politik Bagi Partai Buruh

Jakarta, KPonline – Dalam kesempatan Konsolidasi Ideologi Partai Buruh DKI Jakarta yang dihadiri lebih dari 300 peserta menjadi sebuah momentum untuk menguatkan kembali ideologi perjuangan kelas pekerja.

Berkesempatan pula memberikan pemaparan singkat terkait strategi perjuangan politik, Ketua Bappilu Partai Buruh, Ilhamsyah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Boing.

Bacaan Lainnya

“Saya berpesan, khususnya untuk kawan kawan Exco Partai Buruh DKI Jakarta, pastikan rakyat miskin kota bergabung di Partai Buruh.” ungkap Boing (4/2).

“Mulai membangun konsolidasi, diskusi diskusi dengan warga masyarakat di pinggiran Jakarta, Tanjung Priok, Cilincing, Penjaringan, dan banyak tempat lainnya dimana rakyat miskin kota berkumpul.” lanjutnya.

Beri mereka pemahaman tentang pentingnya berpolitik, bukan sekedar transaksi sesaat, tapi perjuangan jangan panjang, tambahnya lagi.

“Jakarta harus menjadi panggung politik bagi Partai Buruh.” tegas Boing.

“Aktivitas aktivitas massa di hadapan publik akan mempercepat Partai Buruh menjadi populer, lakukan konvoi konvoi sosialisasi ke masyarakat.” ujarnya.

Demikian beberapa pesan singkat yang disampaikan dalam Konsolidasi Ideologi Partai Buruh DKI Jakarta yang dihadiri pengurus Exco Pusat, Exco provinsi, pengurus tingkat Kabupaten kepulauan seribu dan pengurus di 5 Kota Madya, serta pengurus PUK dan anggota dari berbagai serikat pekerja. Konsolidasi Ideologi ini berlangsung di Pulogadung Trade center, Pulogadung, Jakarta Timur (4/2).

Tamoak hadir Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, sekjen Partai Buruh, Fery Nurzali, Ketua Majelis Nasional, Riden Hatam Aziz serta jajaran nasional lainnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, ketua Exco provinsi DKI Jakarta Partai Buruh, Winarso memaparkan terkait 2 faktor penyebab buruh apatis, yang pertama buruh masih Idealis, merasa dilindungi UU. 21 tahun 2020, merasa dilindungi UU. 13 tahun 2003, padahal sekarang sudah jauh berbeda dengan adanya Omnibus Law.

Winarso memaparkan terkait 2 faktor penyebab buruh apatis, yang pertama buruh masih Idealis, merasa dilindungi UU. 21 tahun 2020, merasa dilindungi UU. 13 tahun 2003, padahal sekarang sudah jauh berbeda dengan adanya Omnibus Law.

Sedangkan yang kedua merasa partai politik seperti itu lagi, seperti ya sudah ada, Padahal sekarang sudah ada partai politik alternatif baru yang akan berjuang bersama,

“mari kita besarkan partai ini sebagai kendaraan politik kelas pekerja.” ujarnya.

Ini rumah kita (Partai Buruh), mari bergabung bersama membesarkan kendaraan politik untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat dan pekerja Indonesia tegasnya.

(Jim).

Pos terkait