Bekasi, KPonline – Sejak pertama kali ditemukan, radio telah menjadi sumber informasi, hiburan, dan sarana komunikasi yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Meskipun kini banyak media baru bermunculan, radio tetap bertahan dengan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
Tanggal 13 Februari diperingati sebagai Hari Radio Sedunia. Hari peringatan ini pertama kali diumumkan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Persatuan Bangsa Bangsa (UNESCO).
Hari Radio Sedunia bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat tentang bagaimana radio telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Sejak pertama kali ditemukan hingga kini, radio terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan kebutuhan pendengar.
Dari sinyal telegraf tanpa kabel hingga siaran digital dan streaming online, evolusi radio menunjukkan bagaimana media ini tetap relevan di setiap era
Dikutip dari laman resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Hari Radio ini dinyatakan oleh UNESCO pertama kali pada tahun 2011. Kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB dengan menerbitkan Resolusi bernomor A/RES/67/124 AB yang menetapkan tanggal 13 Februari sebagai peringatan Hari Radio Sedunia secara internasional.
Latar belakang dari hari peringatan ini, karena radio sebagai media yang kuat untuk merayakan kemanusiaan dalam segala keragamannya. Radio merupakan platform untuk wacana demokratis.
Di tingkat global, radio tetap menjadi media yang paling banyak dikonsumsi. Kemampuan unik untuk menjangkau khalayak terluas ini menandakan radio dapat membentuk pengalaman keberagaman masyarakat.
Selain itu, radio menjadi media yang berbiaya rendah, secara khusus cocok untuk menjangkau masyarakat terpencil dan orang-orang yang rentan. Radio juga membantu memainkan peran penting dalam komunikasi darurat dan bencana lainnya. (Yanto)