Jakarta, KPonline – Dalam Konsolidasi Ideologi Partai Buruh DKI Jakarta yang dihadiri lebih dari 300 peserta menjadi sebuah momentum untuk menguatkan kembali ideologi perjuangan kelas pekerja.
Konsolidasi Ideologi Partai Buruh DKI Jakarta dihadiri pengurus Exco provinsi, pengurus tingkat Kabupaten kepulauan seribu dan pengurus di 5 Kota Madya, serta pengurus PUK dan anggota dari berbagai serikat pekerja. Konsolidasi Ideologi ini berlangsung di Pulogadung Trade center, Pulogadung, Jakarta Timur (4/2).
Tak hanya itu, konsolidasi kali ini juga dihadiri langsung oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, sekjen Partai Buruh, Fery Nurzali, Ketua Majelis Nasional, Riden Hatam Aziz serta jajaran nasional lainnya.
Dalam sambutannya, ketua Exco provinsi DKI Jakarta Partai Buruh, Winarso memaparkan terkait 2 faktor penyebab buruh apatis, yang pertama buruh masih Idealis, merasa dilindungi UU. 21 tahun 2020, merasa dilindungi UU. 13 tahun 2003, padahal sekarang sudah jauh berbeda dengan adanya Omnibus Law.
Kedua, merasa partai politik seperti itu lagi, seperti ya sudah ada, Padahal sekarang sudah ada partai politik alternatif baru yang akan berjuang bersama,
“mari kita besarkan partai ini sebagai kendaraan politik kelas pekerja.” ujarnya.
Ini rumah kita (Partai Buruh), mari bergabung bersama membesarkan kendaraan politik untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat dan pekerja Indonesia tegasnya.
“Lebih baik disini, rumah Kita sendiri.” ungkap Winarso menyampaikan penggalan syair lagu Rumah Kita, yang kemudian disambut seluruh peserta yang hadir menyanyi lagu itu bersama sama.
Lagu milik Godbless ini menjadi pembuka dalam konsolidasi ideologi DKI Jakarta, menguatkan ingatan dan menyadarkan bahwa saat ini, kaum buruh, petani, nelayan, guru honorer, dan kelas pekerja lainnya sudah memiliki kendaraan politik sendiri dalam berjuang, untuk itu saatnya kembali ke rumah kita sendiri.
(Jim).



