Semarang, KPOnline – Dalam aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJaT) Presidium Jawa Tengah di depan Balaikota Semarang, Senin (24/11/2025), Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, akhirnya menerima perwakilan buruh untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Perwakilan buruh yang terdiri dari FSPMI, FSPIP, FSP KEP KSPI, dan FSP Farkes Reformasi diterima langsung oleh Wali Kota Semarang, didampingi Kepala Disnaker Kota Semarang, Kepala Kesbangpol, serta Pj Sekda Kota Semarang.
Dalam kesempatan tersebut, para perwakilan buruh tidak hanya menyampaikan tuntutan terkait kebijakan pengupahan, tetapi juga menyerahkan konsep pengupahan Kota Semarang yang telah mereka susun.
Salah satu perwakilan FSPMI, Sumartono, menegaskan bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi No. 168/PUU-XXI/2023 harus dijalankan secara konsisten. Terkait upah sektoral, ia menekankan bahwa meskipun upah sektoral merupakan hasil kesepakatan para pihak, keberadaannya tidak boleh dipertanyakan.
“Tinggal angkanya saja yang dirundingkan. Itu yang kita harapkan dari Ibu Wali Kota, agar berkomitmen ke arah itu,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang menyambut baik dan menampung seluruh aspirasi terkait usulan kenaikan UMK dan UMSK. Ia berkomitmen untuk membahasnya lebih lanjut bersama pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
“Kami menerima semua aspirasi. Namun tentu ada hal teknis dan aturan yang harus dijalankan. Kami ingin masyarakat Kota Semarang hidup sejahtera dengan penghasilan yang layak,” kata Wali Kota.
Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat saat ini sedang membahas tata cara pengupahan bersama berbagai pemangku kepentingan.
Usai pertemuan, perwakilan buruh kembali menemui massa aksi dan menyampaikan hasil dari audiensi dengan Walikota. (sup)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com