Bogor, KPonline – Terkadang perempuan hanya dijadikan sebagai pemenuhan kuota saja untuk beberapa bidang dalam struktur Organisasi. Hal tersebut diungkapkan Prihanani, Wakil Presiden Bidang Luar Negeri DPP FSPMI saat hadir dalam agenda Jambore Perempuan Nasional Serikat Pekerja Elektronik Elektrik FSPMI di Pusdiklat FSPMI Bogor, Minggu (13/07/2025).
Ia menjelaskan tentang keberadaan perempuan dalam materi kuota bukan akhir, tapi awal kualitas. Kuota bukan solusi akhir di sini dimaksud yaitu tantangan perempuan saat ini diakomodasi tapi tidak diberdayakan.
Prihanani menyampaikan bahwa kuota perempuan bukan akhir, namun harus jelas di berdayakan. Solusinya perhatian, mentoring dan dukungan, banyak pengurus perempuan dari tingkat puk dan pimpinan cabang yang aktif harus naik tingkatan.
“Saat ada kesempatan untuk upgrade diri, ambil dan lakukan,” tegasnya
Faktor yang mendorong kaderisasi :
1. Usia dan masa tugas pengurus lama yang sudah panjang
2. Tuntutan zaman & teknologi : butuh pemimpin yang adaptif
3. Perubahan kondisi politik dan industri
4. Dorongan internal dari kader muda dan anggota.
Di akhir materinya ia menjelaskan bahwa bukan soal kemampuan, tapi tentang kemauan dan konsistensi dalam mengembangkan kemampuan diri. (Mia)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com